Kabar Tokoh
Di Ultah PSI, Grace Natalie Ingatkan soal Tingkat Kepercayaan Publik ke Parpol dan DPR yang Rendah
Dalam acara ulang tahun PSI keempat, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengungkapkan tantangan yang dihadapi Indonesia.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Dalam acara ulang tahun PSI keempat yang dihelat di ICE BSD, Tangerang, Minggu (11/11/2018), Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengungkapkan tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini.
Dilansir TribunWow.com dari saluran Youtube Partai Solidaritas Indonesia, Senin (12/11/2018), Grace menuturkan ada dua tantangan serius yang dimiliki Indonesia setelah 73 tahun merdeka.
Tantangan pertama, Grace menuturkan hasil survei lembaga riset dan konsultansi, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
"Jajak pendapat dari SMRC, Saiful Mujani Research and Consulting, memperlihatkan, partai politik dan DPR adalah lembaga yang paling tidak dipercaya oleh publik. Korupsi yang meraja lela membuat kepercayaan masyarakat mencapai titik yang paling rendah," ujar Grace.
Tantangan kedua, menurut Grace, adalah meluasnya sektaranisme (kebencian yang muncul akibat perbedaan di antara suatu kelompok).
Menurut Grace, meluasnya sektaranisme telah menimbulkan sikap dan tindakan intoleransi di Indonesia.
"Hampir 6 dari 10 orang Indonesia tidak bersedia dipimpin oleh orang yang berbeda keyakinan dengan mereka," paparnya.
• Di Ulang Tahun PSI, Grace Natalie Bocorkan Tiga Misi Partainya jika Peroleh Kursi Parlemen
Grace lantas mengungkapkan hasil survei yang menunjukkan bahwa selama 3 tahun terakhir, intoleransi politik Indonesia semakin parah.
Menurut Grace, apa yang ia sampaikan itu bukanlah soal kekuasaan dan siapa orang yang harus memimpin, tapi soal keadilan.
"Ini soal keadilan, kesetaraan didepan hukum bahwa tidak boleh ada seorang pun yang didiskriminasi karena warna kulit atau keyakinan mereka," imbuhnya.
Selain intoleransi, Grace menuturkan, ada hal krusial lainnya yang perlu diperangi di Indonesia, yakni korupsi.
"Korupsi yang merajalela membuat kepercayaan masyarakat mencapai titik yang paling rendah," katanya.
Selain itu, Ketua Umum PSI ini juga menuturkan tiga misi yang akan dijalankan PSI jika memperoleh kursi parlemen.
"Misi yang pertama, memproteksi para pemimpin reformis di tingkat nasional dan lokal dari gangguan para politisi hitam," ujar Grace.
Grace menyebutkan, partainya akan menjaga Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah di Sulawesi, dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
• Pidato di Ulang Tahun PSI, Grace Beri Perbedaan Politisi PSI dengan Politisi Genderuwo dan Sontoloyo
"PSI akan menjaga Pak Jokowi di DPR, menjaga Kang Ridwan Kamil di Jawa Barat, menjaga pak Nurdin Abdullah di Sulawesi Selatan, menjaga Ibu Risma di Surabaya," ungkap Grace.
Lanjutnya, Grace mengatakan PSI akan menghentikan praktik pemborosan dan kebocoran anggaran
"Misi kedua, PSI ingin menghentikan praktik pemborosan dan kebocoran anggaran di parlemen. Tidak boleh ada lagi ada sepeser pun uang rakyat untuk dihambur-hamburkan dan dikorupsi," ujar Grace yang mendapat respon anggukan dari Jokowi yang juga menjadi peserta acara tersebut.
Kemudian, pada misi ketiga, Grace mengungkapkan PSI akan mencegah kondisi intoleran di Indonesia.
"Misi ketiga, PSI akan mencegah lahirnya ketidak adilan, diskriminasi, dan seluruh tindakan intoleransi di negeri ini. Tidak boleh lagi ada rumah-rumah ibadah yang ditutup secara paksa," imbuhnya.

• Ceritakan Perjalanan Politiknya Di Ulang Tahun PSI, Jokowi: Saya juga Ingin Bro dan Sis Lakukan Itu
Grace juga mengatakan PSI ingin mewujudkan politik yang bahagia.
Ia juga memuji kinerja Jokowi yang menurutnya telah membangun perubahan di Indonesia.
"Kebahagiaan adalah ketika warga merasa kebutuhan mereka terpenuhi. Dulu kebutuhan primer kita hanya sandang pangan papan. Tetapi kini kebutuhan kita sudah meluas. Bro Jokowi merespon perubahan hidup dengan melaksanakan kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar," kata Grace.
"Ini menunjukkan bahwa pendidikan dan kesehatan adalah kebutuhan dasar manusia abad 21 selain tentunya lingkungan yang lestari, dan hubungan yang baik antar sesama manusia."
Dalam pidatonya, Grace menilai Jokowi telah berhasil mendobrak tradisi kekuasaan yang selama ini didominasi oleh elit politik lama.
"Sama seperti kebanyakan dari kita, Bro Jokowi juga melewatkan masa kecil dalam suasana prihatin. Tetapi berkat kejujuran, kerja keras, dan kemauan untuk belajar, beliau hari ini menduduki jabatan tertinggi di negeri ini," paparnya.
• Pidato di Ulang Tahun PSI, Grace Beri Perbedaan Politisi PSI dengan Politisi Genderuwo dan Sontoloyo
Grace pun melanjutkan dengan meminta kepada seluruh kadernya untuk terus mengejar cita-cita.
"Siapapun kamu, apapun latar belakang kamu, akan punya kesempatan yang sama untuk jadi apa yang kamu cita-citakan. Asal kamu mau belajar dan kerja keras," ungkapnya.
Ia juga meminta kepada seluruh kadernya untuk tidak pernah berputus asa meskipun berada di keadaan yang sulit.
Sementara itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan pidatonya pada acara ulang tahun PSI ini.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (11/11/2018) Jokowi mengatakan bahwa PSI merupakan ‘unicorn’ dalam dunia politik karena dibangun oleh anak muda yang kreatif.
"Di dunia politik, khususnya partai politik, kita melihat kreasi anak muda. Parpol yang dibangun anak-anak muda kreatif penuh akuntabilitas. Siapa dia? PSI," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.
• Ulang Tahun ke-4 PSI, Grace Natalie Sebut Jokowi sebagai Harapan dari Keputusasaan Politik Indonesia
"Yang saya lihat sekarang sedang menjadi unicorn dalam dunia politik Indonesia, untuk menjadi unicorn," lanjut Jokowi.
Jokowi mengaku, merasakan aura yang berbeda ketika menghadiri acara PSI tersebut.
Menurut orang nomor satu di Indonesia tersebut, ada aura dan semangat anak-anak muda untuk menjadi juara.
Dirinya mengatakan, Indonesia membutuhkan anak-anak aagar menjadi bangsa pemenang.
"Menuju Indonesia maju membutuhkan cara-cara muda. Muda bukan semata usia, tapi yang lebih penting juga jiwa,” ungkap Jokowi.

“Muda adalah semangat muda, adalah energi muda, adalah gagasan, ide-ide baru. Muda adalah kreasi, inovasi, kerja keras," tambahnya.
Diketahui, dalam acara tersebut, selain Presiden Jokowi, hadir pula Menko Polhukam Wiranto, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Tohir, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni.
Acara ini turut diramaikan simpatisan PSI dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain dialog dari Presiden dan elite partai, acara tersebut juga menampilkan pergelaran seni, penyanyi Tompi, hingga penampilan Giring Ganesha. (TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah)