Kabar Tokoh
AR Baswedan Jadi Pahlawan Nasional, Anies Apresiasi Pemerintah dan Sebut Proses Dimulai sejak 2010
Anies Baswedan memberikan apresiasinya kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang menobatkan kakeknya, AR Baswedan sebagai pahlawan nasional.
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan apresiasinya kepada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) yang menobatkan kakeknya, Abdurrahman Baswedan, atau AR Baswedan sebagai pahlawan nasional.
Melansir Kompas.com, Kamis (8/11/2018), ia juga menyebut bahwa proses ini sebenarnya telah dimulai sejak 2010, atau delapan tahun yang lalu.
Namun baru pada 2018 ini pemerintah memberikan gelar pahlawan pada AR Baswedan.
"Kami menyampaikan apresiasi. Sebab proses ini sebenarnya dimulai 2010 diusulkan waktu itu," ujar Anies di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Anies menyebut, gelar untuk AR Baswedan sebagai pahlawan nasional ini pertama kali diusulkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Pertama yang mengusulkan itu Provinsi DIY. Karena memang almarhum hingga akhir hayatnya menghabiskan waktu di Yogyakarta. Kebetulan juga saya tinggal serumah dengan kakek mulai dari bayi sampai SMA," ujar Anies.
Diketahui AR Baswedan merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha dan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Wakil Menteri Muda Penerangan RI pada Kabinet Sjahrir, Anggota Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP-KNIP), Anggota Parlemen, dan Anggota Dewan Konstituante.
• Kakeknya Terima Gelar Pahlawan Nasional, Anies Baswedan Ceritakan Kenangan Masa Kecilnya
Sebelumnya, Anies sempat menceritakan kenangan masa kecilnya ketika bersama sang kakek.
Hal ini diketahui dari unggahan di akun Instagramnya @aniesbaswedan, Kamis (8/11/2018).
"Siang tadi bersama seluruh keluarga diundang ke Istana Negara untuk menghadiri prosesi penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kakek kami, A.R. Baswedan.
Foto 2 berkebaya oranye adalah Imlati, anak ke-8 Kakek, lahir 1 Juli 1945. Imlati singkatan dari Indonesia Merdeka Lekas Akan Tercapai Insya Allah. Dinamai saat gelora menuju kemerdekaan makin menggemuruh. Serasa bulan depan akan merdeka...
Semasa kecil saya tinggal serumah bersama kakek di Yogyakarta. Setiap pulang dari TK atau sekolah, diajak berjalan kaki dari Jl. Dagen ke Kantor Pos Besar untuk mengirim surat atau tulisan ke surat kabar. Tiada hari tanpa menulis.
Sejak SD saya sering jadi juru ketik. Beliau bicara, saya mengetik. Di akhir surat, beliau selalu bilang: "Surat ini diketik oleh cucu saya, Anies." Saya bangga sekali :)
Kemudian hari saya menyadari, itu cara beliau untuk membuat cucunya bangga, sambil memberitahu si penerima surat bahwa semua kesalahan ketik itu karena cucunya belajar ngetik :) .
Bersyukur sekali saya tumbuh dan berinteraksi dengan beliau sampai dengan masa SMA.
Peran A.R. Baswedan yang sering disebut adalah, beliau bersama H. Agus Salim menjalankan misi diplomatik tahun 1947 untuk dapat pengakuan de jure dan de facto dari Mesir di awal kemerdekaan.