7 Fakta Dokter Suntik Bidan 56 Kali di Batam: Dianiaya di Rumah Kosong hingga 2 Versi Rekonstruksi
Fakta baru dugaan penganiayaan bidan oleh dokter yang menyuntikkan cairan sampai 56 kali di Batam.
Editor: Lailatun Niqmah
Saat berjalan menuju lokasi jalan raya, korban diceritakan mencari bantuan rekanya untuk menjemput di depan SPBU.
"Terus gimana nih. Dia dijemput oleh teman korban," kata petugas.
W dijemput dengan menggunakan motor rekan korban yang sebelumnya sempat dihubungi oleh korban melalui sambungan telepon.
• Takut Uangnya Diminta sang Istri, Pria di Tuban Jawa Timur Pura-pura Jadi Korban Begal
5. Rekonstruksi dua versi
Dalam rekonstruksi ada dua versi. Pertama versi tersangka dan versi korban. Karena dalam kejadian itu tersangka merasa tidak sepakat atas rekontruksi berdasarkan pengakuan korban.
Tersangka memiliki persepsi lain atas kronologi yang terjadi.
Kanit PPA Ipda Chintya Siregar menuturkan ada 34 adegan. Ia juga mengakui ada dua versi rekonstruksi pada suatu adegan. Namun sayangnya ia enggan menceritakan adegan yang menjadi perdebatan berbeda versi itu.
"Ia memang ada dua versi. Tersangka dan korban," ungkapnya.
6. Polisi paksa pakaikan kalung tersangka
Sejumlah wartawan baik lokal maupun nasional, petugas yang melakukan rekonstruksi dan warga sekitar ingin melihat langsung rekontruksi tersebut.
Diduga karena malu, ia menolak menggunakan kalung bertuliskan tersangka. Pengacara tersangka juga minta untuk tidak dipasangkan.
"Ini gimana kok nggak dipasang. Dipasang lah," kata Kanit PPA.
"Sudah tak usah nggak papa," kata pengacara Tersangka Urip Santoso.
Namun polisi bersikukuh untuk tetap memakaikan.
Hal itu baru dilakukan ketika rekontruksi pindah ke dalam rumah.