Pesawat Lion Air Jatuh
Kotak Hitam Ditemukan, Pakar Sebut Analisa Black Box Bisa Makan Waktu hingga Maksimal 1 Tahun
Pakar navigasi penerbangan, Heru Legowo menyebut bahwa analisa kotak hitam harus melalui beberapa tahapan yang memakan waktu hingga maksimal 1 tahun.
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Pakar navigasi penerbangan, Heru Legowo menyebut bahwa analisa black box atau kotak hitam pesawat harus melalui beberapa tahapan yang memakan waktu hingga maksimal satu tahun lamanya.
Melansir dari KompasTV, Jumat (2/11/2018), menurut Heru, ketika terjadi kecelakaan pesawat, umumnya pihak yang berwenang akan menunjuk IIC (Investigator in Charge) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan investigasi.
Setelah menunjuk IIC, baru kemudian pihak yang berwenang menunjuk tim yang akan membantu IIC.
Tim ini bisa meliputi bagian aeronautika, maintenance, meteorologi, dan lain-lain.
Setelah membentuk IIC beserta timnya, maka tim ini kemudian akan memeriksa segala hal yang terkait penerbangan tersebut.
"Nanti kemudian setelah lengkap data-data yang akan diperiksa, buku-buku referensi dari teknisi yang sudah diperiksa, dijadikan acuan, mereka mulai membahas satu persatu apa yang harus dibuat sesuai dengan petunjuk ICAO (International Civil Aviation Organization), jadi laporannya tidak akan melebar ke kanan kiri," tutur Heru.
• Tangkap Sinyal CVR Black Box Lion Air, BBPT Ungkap Kendala Pencarian
Analisa ini kemudian akan diperlengkap oleh pendapat ahli dan pabrik, termasuk dari produsen pembuat pesawat, dalam insiden Lion Air ini ahli dari perusahaan Boeing juga akan membantu.
"Nanti akan diperkaya di sini dengan ahli, dengan pendapat dari pabrik, Boeing juga akan di situ," imbuhnya.
Heru menambahkan bahwa investigasi ini bisa dilakukan di Indonesia tanpa harus melakukan investigasi di luar negeri.
"Nggak (ke luar negeri), karena Indonesia di sini adalah state of investigation (negara yang melakukan investigasi), otoritasnya," tutur Heru.
Ketika ditanya mengenai waktu analisa, Heru Legowo menyebutkan bahwa hal ini tergantung dari masalahnya.
Waktu analisa, menurut Heru, bisa bervariasi, dan selalu berubah.
"Tergantung persoalannya, tergantung masalahnya, ya bisa relatif dan selalu berubah, bisa pendek dan bisa panjang. Total dari waktu yang diperlukan untuk investigasi, yang distandarkan oleh ICAO adalah secepatnya, tetapi within (dalam) waktu 12 bulan," ujar Heru.
• Cerita Haykal Kamil tentang Sepupu Istrinya yang Jadi Korban Lion Air: Dia Sangat Baik dan Soleh
Tonton videonya di bawah ini.
Diberitakan Kompas.com, Kamis (1/11/2018), kotak hitam atau black box pesawat Lion Air PK-LQP JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat ditemukan pada Kamis (1/11/2018) siang.
Setelah ditemukan, kotak hitam ini dibawa oleh Kapal Riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Kotak hitam ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB oleh Sertu Marinir Hendra Saputra, anggota tim penyelam TNI AL, di kedalaman sekitar 30 meter.
Wakil Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Haryo Satmiko mengatakan bahwa kotak hitam yang ditemukan merupakan FDR (flight data recorder) atau perekam data penerbangan.
• Soal Kejanggalan Gaji Pilot Lion Air, APG: Gaji Pokok Pilot Asing Rp 77,4 Juta per Bulan
Melansir dari abc.net.au, FDR mencatat hal-hal penting terkait penerbangan seperti kecepatan udara, ketinggian, percepatan vertikal dan aliran bahan bakar.
Sementara itu, CVR (cockpit voice recorder) atau perekam suara kokpit hingga Jumat (2/11/2018) pukul 09.00 WIB masih belum ditemukan.
CVR berfungsi untuk melacak interaksi kru dengan satu sama lain dan kontrol lalu lintas udara.
Diketahui sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 tujuan Cengkareng-Pangkalpinang hilang kontak pada Senin (29/10/2018) pagi.
Pesawat yang membawa sekitar 189 penumpang dan kru ini lalu dipastikan jatuh sekitar 13 menit setelah lepas landas. (*)