Breaking News:

Kabar Tokoh

Menristekdikti: Belum Pernah Saya Dengar Jokowi Kampanye dalam Kampus

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M. Nasir menanggapi perihal kegiatan politik yang dilakukan di dalam kampus.

Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Wulan Kurnia Putri
KOMPAS.com/NABILLA TASHANDRA
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (12/4/2016) 

"Jadi kami tegaskan tidak ada pembatalan dan pembubaran seminar. Kami tidak memberikan izin seminar itu dilaksanakan di auditorium. Kenapa? Karena penyelenggara bukan civitas akademika dari Fakultas Peternakan UGM," katanya saat dihubungi Tribun Jogja, Sabtu (13/10/2018).

Untuk menggunakan ruang, kata Iva Ariani, harus memenuhi aturan yang dijalankan fakultas.

Menurut peraturan, ruang boleh digunakan untuk civitas akademika dan berguna untuk pengembangan Tri Dharma.

"Untuk memakai ruang kan fakultas memiliki aturan. Sementara yang menyelenggarakan itu bukan civitas akademika. Ada sebuah kelompok yang memang anggotanya mahasiswa, individu. Jadi ya nggak boleh digunakan," jelasnya.

Sementara itu, dihubungi terpisah, Sudirman Said juga angkat bicara mengenai hal ini.

Seminarnya Dibatalkan, Sudirman Said Sempat Mewanti-wanti Panitia hingga Lanjutkan Diskusi di Warung

Melansir dari Kabar Petang TV One, Sabtu (13/10/2018), ia mengatakan jika ia diberitahu bahwa acara dibatalkan ketika dirinya sudah akan berangkat ke tempat acara, Jumat (12/10/2018).

"Jadi habis salat Jumat menjelang berangkat ke kampus saya diberitahu oleh panitia pak ini kelihatannya ada hambatan."

"Tadi pagi katanya tiba-tiba pihak BEM membatalkan kerjasama, kemudian disuruh keluar surat pernyataan dari BEM bahwa kegiatan itu bukan kegiatan BEM," ujar Sudirman.

Namun, setelah dibatalkan, Sudirman tetap melanjutkan diskusi di sebuah warung dengan sebagian para peserta diskusi.

"Ternyata adik-adik (mahasiswa) kita ini luar biasa, mereka pindahkan acaranya ke warung makan dan separuh lebih peserta tetap bergerak ke warung itu dan acara tetap terselenggara, itulah hebatnya anak-anak meskipun ada halangan tapi tetap berkreasi, itulah aktifis sejati," ujar Sudirman.

Mantan Calon Gubernur Jawa Tengah ini juga mengatakan, dirinya diundang seminggu yang lalu dari rencana terselenggaranya seminar.

"Dari seminggu lalu (diundang), karena saya tidak mengerti yah situasi di UGM, ada undangan ya kita siapin. Dan yang menyelenggarakan itu tidak hanya BEM tapi juga ada beberapa organisasi ektra kampus, jadi saya nganggap ini hal baik dan di mana pun fakultas apapun, kalau kita bicara soal kepemimpinan kebangsaan saya kira baik untuk dikerjakan," ujarnya.

Ketika diundang, Sudirman juga sempat mewanti-wanti pihak panitia terkait status dirinya yang saat ini juga mendaftarkan diri sebagai calon legislatif (caleg) yang juga politikus.

"Saya malah duluan yang mengingatkan pada panitia eh saya ini caleg loh dan juga anggota tim nasional (tim pemenangan Prabowo-Sandiaga), mereka mengatakan tidak apa-apa mas karena kan memang beraktifitas di bidang itu."

"Saya pikir saya juga setuju meskipun kita politisi kan tidak 24 jam jadi politisi, kadang-kadang dosen, kadang-kadang bapaknya anak-anak, masak mentang-mentang politisi gak boleh bicara soal kebangsaan, gak boleh bicara kepemimpinan, jadi saya enteng saja mengerjakan ini," ujarnya. (*)

Tags:
KemenristekdiktiJokowiPresiden Joko Widodo (Jokowi)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved