Kabar Tokoh
Budiman Sudjatmiko Sebut Kasus Ratna Sarumpaet 'By Design', Faldo Maldini Beri Bantahan
Budiman Soedjatmiko mengatakan bahwa ada indikasi bahwa drama penganiayaan Ratna Sarumpaet memang sengaja dibuat (by design).
Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Politisi senior PDI-Perjuangan, Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa ada indikasi bahwa drama penganiayaan Ratna Sarumpaet memang sengaja dibuat (by design).
Hal tersebut diungkapkannya dalam acara Dua Arah yang ditayangkan Kompas TV, Senin (9/10/2018).
Budiman mencurigai sikap pendukung Prabowo Subianto yang semua menjauh setelah Ratna mengaku menciptakan hoaks.
"Empat tahun kampanye bareng, empat tahun bikin hoaks bareng atau salah satu pihak bikin hoaks dan lainnya menikmati. Kemudian di media sosial cuitan bu Ratna yang selalu diiyakan, didukung untuk kepentingan partai-partai jajaran. Kok tiba-tiba pada detik ini setiap orang pada cuci tangan," kata Budiman.
"Ini persahabatan macam apa? Ternyata segi empati dan solidaritas ada batasnya. Bahwa kalau satu orang sudah mengaku bahwa ia terlibat hoaks, semua cuci tangan, menjauh. Bagaimana kita percaya soal etika persahabatan," lanjutnya
Lalu Budiman juga curiga bahwa drama yang dimunculkan Ratna Sarumpaet tersebut merupakan suatu konspirasi (by design).
• Viral Temuan Trik Hemat Tagihan Listrik hingga Rp 600 Ribu per Bulan dengan Cara Sederhana
Menanggapi hal tersebut, politisi PAN, Faldo Maldini menegaskan bahwa Prabowo dan timnya selalu fokus pada permasalahan ekonomi dan tak ada waktu untuk mendesain cerita bohong.
"Abang menganggap ini konspirasi, abang menganggap apa kita punya waktu ngedesain ini? Kita ngomongin ekonomi terus, kita enggak pernah sedikitpun ngomong konspirasi kayak gini," jelas Faldo.
"Terlepas dari kita nggak punya instrumen, kita nggak ada waktu, misalnya Bang Budiman dateng ke saya bonyok, abang nggak mungkin saya tanya 'bang ini hoaks atau enggak'. Enggak akan begitu bang, karena aku menghormati abang sebagaimana pak Prabowo menghormati bu Ratna," ucap Faldo
"Lalu pemimpin meminta maaf bang ketika salah. Itu confirm yang dilakukan Pak Prabowo. Tidak ada fiksi di bawahnya," lanjutnya.
Atas jawaban Faldo, Budiman kembali mengatakan bahwa suatu peristiwa politik tak terjadi kebetulan namun adanya conditioning atau keadaan yang sengaja diciptakan.
"Patut diduga bahwa ini bukan persoalan yang berdiri sendiri. Karena bukan sekali saja peristiwa politik terutama dalam pemilihan presiden atau gubernur bukan cuma Indonesia tapi juga berbagai negara. Pertama conditioning bagaimana dulu memunculkan sentimen agama, dan sentimen agama itu diledakkan saat peristiwa di DKI," kata Budiman.
"Sentimen tentang emak-emak di-conditioningkan dan dimunculkan dengan sebuah peristiwa penganiayaan emak-emak," paparnya.
• Sandiaga Uno Beberkan Alasannya Enggan Jenguk Ratna Sarumpaet di Tahanan
"Sekali lagi ini adalah pernyataan politik tapi jika ada masalah hukum silakan digugat secara hukum," lanjut Budiman.
Budiman menjelaskan bahwa dalam peristiwa politik tak semata-mata kebetulan.
"Artinya dalam peristiwa politik tidak ada yang kebetulan, itu sebuah adagium dalam politik," katanya.
"Menurut pak budiman ini by design?" tanya Cindy sebagai moderator debat.
"Patut diduga ini by design," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan bahwa Budiman 'menggoreng' isu Ratna Sarumpaet lantaran butuh narasi untuk menutupi kegagalan pemerintah dalam mengelola ekonomi dan bencana yang tengah terjadi.
"Mereka butuh narasi baru untuk menutupi kegagalan-kegagalan pemerintah," kata Andre Rosiade.
Budiman juga menyebutkan bahwa by design di kasus Ratna Sarumpaet berawal dari informasi yang diberikan pada lingkup keluarganya saja.
Awalnya, Ratna Sarumpaet menyembunyikan operasi plastiknya dan mengaku dianiaya pada keluarga dan anak-anaknya.
Namun, alasan yang dipakai oleh Ratna Sarumpaet untuk keluarganya itu malah menyeruak ke publik hingga menjadi heboh, terutama di media sosial.
"Sebuah proses untuk memunculkan penganiayaan pada Ratna tanpa verifikasi, by design tidak harus proses yang panjang,"jelasnya.
"Ada informasi yang bersifat pribadi, informasi yang disampaikan hanya pada keluarga dan bu ratna tidak melakukan proses publikasi atas kebohongan pada keluarga," ucap Budiman.
• Amien Rais akan Buka Kasus Lama di KPK, Antoni Raja Juli: Mungkin yang Melibatkan Bang Zul
Namun, lanjut Budiman Sudjatmiko, informasi tersebut sengaja dimanfaatkan oleh tim pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno untuk dimasukkan ke ranah politik.
"Kemudian itu dipakai oleh kelompok di sekitar Prabowo untuk dibawa ke ranah politik dan statement politik lalu melakukan konferensi pers yang disengaja dengan tim yang lengkap, bukan doorstop," ujar Budiman.
Menurut Budiman Sudjatmiko, isu tersebut sengaja digoreng agar menimbulkan kesan bahwa kubu Jokowi akan melakukan penganiayaan pada pihak lawan.
"Ada sebuah panggung politik untuk menggoreng dan mengeksploitasi seolah pak Jokowi akan melakukan penganiayaan pada musuh-musuhnya," jelas Budiman.
Menaggapi hal itu, Andre Rosiade mengatakan bahwa pihaknya sudah sangat transparan terkait kasus Ratna Sarumpaet.
Hal itu dibuktikan dengan pemberhentian Ratna Sarumpaet dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga dan penyerahan kasus tersebut ke pihak yang berwajib.
"Kita sudah setransparan mungkin ke publik, bahkan setelah Ratna mengaku berbohong kami langsung memberhentikan beliau dari badan pemenangan nasional. Yang kedua, kami sudah melaporkan Ratna ke pihak kepolisian. Itu artinya, Pak Prabowo dan tim menyerahkan sepenuhnya kasus itu ke pihak kepolisian," jawab Andre Rosiade.
(TribunWow.com/Ekarista R.P)