Gempa Bumi
Soal Penjarahan yang Terjadi di Palu, Dahnil Anzar: Rezim Mengerikan
"Kita yang memberikan saran dan kritik terhadap penanganan dihujat dan dituduh macam-macam. Rezim mengerikan," kicau Dahnil Anzar.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Ia membantah adanya penjarahan toko di Palu.
Tjahjo menjelaskan, halaman yang menjadi tempat pengungsian terdapat toko yang roboh, sehingga makanan dan minumannya berhamburan.
"Kemudian diambil masyarakat, jadi bukan penjarahan," kata Tjahjo dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (30/9/2018), seperti yang diinformasikan Setkab.
Tjahjo juga menjelaskan saat dirinya meninjau korban bencana yang dirawat di rumah sakit, pada Sabtu (29/9/2018), dia melihat warga korban gempa memerlukan bantuan segera dan saat itu semua toko tutup, dan listrik juga padam.
Sehingga, dalam rapat koordinasi ia meminta Pemerinta Daerah (Pemda) untuk memfasilitasi makanan dan minuman bagi korban gempa.
Tjahjo meminta agar pemerintah daerah (Pemda) langsung mencari siapa pemiliki toko, kemudian membeli makanan tersebut.
"Beli minuman makanan di toko yang dijual, berikan dulu kepada pengungsi dan yang dirawat di rumah sakit," tegas Tjahjo.
Dirinya meminta agar makanan dan minuman yang dibeli menggunakan dana Pemda, dan harus dikawal oleh Satpol PP dan polisi.
Kemudian barang yang sudah dibeli didistribusikan ke pengungsi dan korban yang dirawat di rumah sakit dengan pengawalan petugas.
Sementara itu, untuk toko yang berada di bandara, Tjahjo juga mengungkapkan hal yang sama.
Ia mengatakan saat itu makanan dan minuman berhamburan kemudian diambil oleh warga yang mengungsi di halaman bandara dan menegaskan bahwa itu bukan sebuah penjarahan.
Halaman bandara memang difungsikan untuk menampung pengungsi, dan penjagaan memang tidak maksimal.
Sementara itu, dikutip dari website resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut jika yang terjadi adalah toko-toko ada yang memberikan barang-barang mereka untuk para korban.
“Toko-toko tutup atau mungkin ada satu dua peristiwa, karena memang ada juga toko yang memberikan atau membantu saudara saudaranya. Semuanya dalam proses membantu,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Senin (1/10/2018) pagi.
Oleh sebab itu, Jokowi meminta warga supaya tidak mempermasalahkan hal-hal kecil seperti penjarahan di tengah keadaan darurat.
Jokowi pun sempat memaparkan sejumlah temuannya ketika berkunjung langsung ke lokasi bencana, yakni Palu dan Donggala.
Seperti persoalan air minum, makanan, BBM, hingga listrik dan jaringan komunikasi yang rusak.
Menurut Jokowi, itu adalah persoalan darurat yang harus segera ditangani.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani)