Jokowi Pastikan Seluruh Proses Divestasi Saham Freeport Dilakukan secara Transparan
Jokowi menyatakan bahwa pada akhir tahun 2018 Indonesia akan menguasai 51,23 persen saham PT Freeport Indonesia.
Penulis: Mutmainah Rahmastuti
Editor: Astini Mega Sari
Penandatanganan perjanjian ini disaksikan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Dilansir TribunWow.com dari akun Twitter milik Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, @KementrianESDM, penandatanganan ini dilakukan di ruang Sarulla Kementrian ESDM, Jakarta Pusat, Kamis (27/9/2018).
“Sobat Energi, SEJARAH KEMBALI DITOREH! Penandatanganan Sales & Purchases Agreement antara @INALUM_Official & @IDFreeport dan PT. Rio Tinto Indonesia beserta Perjanjian lain yg Terkait di R. Sarulla #KESDM hari ini. #FreeportUntukIndonesia #InalumFreeport51,” tulis akun @KementrianESDM.
• Luhut Optimis Indonesia Bisa Lewati Krisis Ekonomi
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan semua proses divestasi telah selesai, hanya tinggal mengurus persoalan administrasi saja.
"Ini sudah selesai, selebihnya tinggal masalah administrasi saja," kata Ignasius Jonan seperti dikutip dari Kompas.com.
SPA ini adalah tindak lanjut dari Head of Agreement (HoA) yang ditandatangi oleh INALUM selaku induk holding BUMN pertambangan dengan Freepoort McMoran Inc pada Agustus 2017 lalu di Kementerian Keuangan, Jakarta.
Head of Agreement ini menghasilkan 4 kesepakatan.
Pertama, mengubah izin PT Freeport Indonesia dari kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) dan sekaligus memberi hak operasi hingga tahun 2041.
Kedua, pemerintah menjamin kepastian fiskal dan hukum selama IUPK berlaku.
Ketiga, PT Freeport Indonesia berkomitmen membangun smelter baru di Indonesia dalam jangka waktu 5 tahun.
Keempat, Freeport McMoran setuju divestasikan kepemilikan PT Freeport Indonesia berdasarkan harga pasar yang wajar sehingga Indonesia memiliki 51 persen saham atas PT Freeports Indonesia. (TribunWow.com/Mutmainah Rahmastuti)