Pilpres 2019
Soal Dukungan Yenny Wahid untuk Jokowi, Alissa Wahid: Bedakan Antara Gusdurians dengan Kader Gus Dur
"Gerakan @GUSDURians sudah menetapkan bahwa kami adalah gerakan kebangsaan. Tidak ada strategi politik kekuasaan," tulis Alissa Wahid.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
Contoh: program Hunian Sementara untuk warga Lombok, apakah akan distigma jadi kampanye politik? Padahal kan tidak.
Yang tepat bagaimana?
Semua pecinta Gus Dur punya hak politik.
Aktivis @GUSDURians juga berpolitik, tapi sebagai warganegara. Dia boleh ikuti garis Gerakan Kader GusDur, ikut @yennywahid.
Tapi tak boleh atasnama @GUSDURians. Agar garis perjuangan kami tetap terjaga.
• Sandiaga Uno Terkena Fitnah, Dahnil Anzar: Membuat Semakin Semangat
Jadi ini hanya soal DIKSI.
Saya mohon keikhlasan twips semua membantu menjaga gerakan @GUSDURians tetap istiqomah.
Gunakan kata Pengikut GusDur untuk merujuk orang-orang, dan 'Gerakan Kader GusDur' utk gerakan politik.
Bantu ya kakak-kakak yang baik hatinya.
Terimakasih dan salam cinta Indonesia.
Ohya, tidak ada perpecahan di Ciganjur. Kami mendiskusikan semuanya. Sikap & deklarasi @yennywahid pun demikian.
Jadi lupakan agenda adu domba ya. Kagak ngefeeeeeek," tulis Alissa Wahid.
Tweet terkait Gusdurian dan Kader Gus Dur ini awalnya diunggah Alissa Wahid untuk menanggapi kicauan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli, yang menuliskan ucapan bahagianya atas putusan Kader Gus Dur melalui Yenny Wahid untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 mendatang.
"Ini yang benar ya, twips: barisan Kader Gus Dur sebagai gerakan politik memilih bersama pak Jokowi dan kyai Ma'ruf Amin.
Kalau jaringan @GUSDURians tetap tidak berpolitik praktis. Kami fokus pada memastikan kehidupan berbangsa memihak pada rakyat," tulis Alissa Wahid, Rabu (26/9/2018).
• Jokowi Absen di Sidang PBB, Fahri Hamzah: Harusnya Ini Saatnya Curi Perhatian Dunia seperti Soekarno