Kasus Century
Tanggapi Permintaan Maaf Asia Sentinel, SBY: Saya Sudah Bersabar Selama 10 Tahun
Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi permintaan maaf dari Asia Sentinel.
Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menanggapi permintaan maaf dai Asia Sentinel.
Hal ini diketahui dari cuitan di akun Twitter resmi miliknya (@SBYudhoyono) pada Kamis (20/9/2018).
SBY menyebut meskipun kerusakan terhadap nama baiknya dan Partai Demokrat sudah terjadi, dirinya tetap memberikan maaf.

Kendati demikian, SBY menegaskan bahwa masih banyak teka-teki yang harus dibongkar.
• Asia Sentinel Minta Maaf, Jansen Sitindaon: Inilah akibat jika Main-main dengan Demokrat dan SBY
Presiden Indonesia keenam ini juga menyebut bahwa skandal fitnah yang menimpanya ini melibatkan elemen asing dan bangsa sendiri.
Oleh sebab itu, tim investigasinya akan terus bekerja menuntaskan polemik ini.
Hasil dari investigasi tersebut rencananya akan ia laporkan kepada seluruh rakyat Indonesia.

SBY juga menyebut bahwa dirinya mendapat laporan bahwa ada politisi dan media massa yang turur menyebarkan fitnah ini sehingga ia akan menyelesaikannya lewat undang-undang (UU) yang ada.
• Asia Sentinel Minta Maaf, Faizal Assegaf: Semoga Pak SBY Dapat Meyakinkan KPK Bahwa Dirinya Bersih
Ketum Partai Demokrat ini mengaku sudah lelah dan cukup bersabar selama 10 tahun mendapat fitnah.

Ia turut meminta izin dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperjuangkan kebenaran ini.
Selain itu, SBY menyebut bahwa dirinya masih membutuhkan bantuan dari Kedutan Besar di sejumlah negara.

Bantuan dari pihak kepolisian juga menurutnya sangat berarti bagi tegaknya keadilan.
• Ferdinand Hutahaean akan Gugat Perdata Akun Medsos yang Ikut Sebarkan Berita dari Asia Sentinel
Terakhir, SBY menyampaikan meskipun tiga hari lagi kampanye Pemilu 2019 dimulai, ia meminta kader Demokrat untuk menuntaskan polemik Asia Sentinel ini.

Berikut cuitan dari SBY yang dihimpun dari akun Twitter resminya @SBYudhoyono.
Cuitan ditandai *SBY* yang berarti ditulis langsung oleh SBY.
• Asia Sentinel Minta Maaf, Ferdinand Hutahaean: Kami akan Tuntut Media Lokal yang Ikut Sebar Fitnah
"Saya sudah baca permintaan maaf & pencabutan artikel Asia Sentinel yg ditulis John Berthelsen yg berisi fitnah besar thdp SBY & Partai Demokrat.
Meskipun kerusakan (damage) thd nama baik SBY & Demokrat sudah terjadi, sbg org beriman & umat hamba Allah, saya berikan maaf.
Saya ucapkan terima kasih kpd media massa yg berkenan memuat permintaan maaf Asia Sentinel ini. Saya rindu pers seperti ini.
Namun, misi kami belum selesai. Ini seperti puncak gunung es. Masih banyak misteri & teka-teki yg harus dijawab & dibongkar.
• Asia Sentinel Minta Maaf, Andi Arief: Ini Belum Selesai, yang Menyebarkan Fitnah akan Kami Kejar
Skandal fitnah ini libatkan elemen asing & bangsa sendiri. Tim Investigasi akan terus bekerja (di dalam & di luar negeri) hingga tuntas.
Hasilnya akan saya laporkan kpd rakyat Indonesia. Kita tentu tak ingin Indonesia yg kita cintai ini jadi sarang produksi & distribusi fitnah & hoax.
Rakyat memberitahu saya, ada politisi & media massa (televisi) yg sangat keterlaluan dlm sebarkan fitnah ini. Kami akan selesaikan sesuai UU.
Saya berterima kasih, rakyat juga adukan kpd saya berita/meme dari pihak yg sebarkan fitnah ini. Saya tunggu yg lain, biar tuntas.
• Asia Sentinel Tulis Permintaan Maaf terkait Artikel SBY dan Kasus Bank Century
Kalau tidak dibongkar sampai akar-akarnya, setiap saat fitnah keji ini akan dimunculkan lagi. Saya sudah lelah & bersabar selama 10 tahun.
Sesuai dgn konstitusi kita (UUD 1945), sbg warga negara, saya berhak mendapatkan perlindungan atas kehormatan & martabat saya.
Saya mohon izin Bapak Presiden Jokowi utk perjuangkan kebenaran ini, demi martabat & kehormatan saya sebagai mantan Presiden.
Saya tak ingin repotkan negara. Namun, bantuan Kedutaan Besar di sejumlah negara saya perlukan. Ini juga merupakan tugas mereka.
• Wasekjen PPP Minta Sejumlah Pihak Tak Sembarangan Tuding Istana soal Asia Sentinel
Saya tengah mencari jalan utk melapor kpd pihak kepolisian. Bantuan pihak kepolisian sangat berarti utk tegaknya hukum & keadilan.
Meskipun saya tak punya kekuatan & "resources" yg cukup, saya akan gigih berikhtiar. Belum tentu berhasil. Mohon doa restu rakyat Indonesia.
3 hari lagi kampanye pemilu 2019 dimulai. Namun, para kader Demokrat mari kita tuntaskan dulu perjuangan utk temukan kebenaran ini.
Apa artinya kekuasaan & kemenangan, kalau kebenaran & keadilan di negeri ini hanya tersisa sbg dongeng & legenda tua," tulis SBY.

• Fotonya Bersama Co-founder Asia Sentinel Lin Neumann Dibagikan Demokrat, Moeldoko: Jangan Baperlah
Diberitakan sebelumnya, portal berita media asing Asia Sentinel memosting permintaan maaf atas beritanya yang menyebut pemerintahan Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah pemerintahan dengan konspirasi kriminal yang sangat besar.
Dilansir TribunWow.com dari situs asiasentinel.com, Rabu (19/9/2018), hal itu diunggah dengan judul 'Permintaan maaf kepada Presiden Yudhoyono dan Partai Demokrat Indonesia', menggunakan Bahasa Inggris.
Berikut isi lengkap permintaan maaf yang ditulis Asia Sentinel.
• Demokrat Unggah Foto Moeldoko bersama Co-Founder Asia Sentinel, Jubir Presiden: Enggak Ada Hubungan
"Asia Sentinel ingin menarik kembali cerita yang dirilis pada 10 September 2018, di situs web, tentang mantan pemerintah Yudhoyono dan kasus Bank Century di Indonesia.
Dalam cerita, yang ditulis sendiri oleh pemimpin redaksi Asia Sentinel, John Berthelsen, kami secara tidak adil melayangkan banyak tuduhan terkait dengan gugatan yang sedang berlangsung mengenai dampak dari Bank Century.
Kami mengakui bahwa, kami tidak mencari komentar yang adil dari orang-orang yang disebutkan dalam artikel itu dan bahwa artikel itu hanya satu sisi dan melanggar praktik jurnalistik yang adil.
Ini juga membawa berita utama yang memanas dan tidak adil bagi mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
• Soal Berita SBY di Asia Sentinel, Faizal Assegaf: Mengapa Harus Terlihat Panik?
Kami telah menghapus postingan dari situs web Asia Sentinel tetapi kami lebih lanjut ingin meminta maaf sepenuhnya dan tegas kepada mantan Presiden Yudhoyono, Partai Demokrat, dan siapa saja yang merasa terhina oleh artikel tersebut.
Dan lebih dari itu kepada rakyat Indonesia untuk penghinaan yang mungkin kami timbulkan dengan cerita itu.
Kami sangat menyesalkan rasa sakit yang telah diakibatkan oleh penghakiman dan keadilan ini.
Akhirnya Asia Sentinel ingin menyatakan rasa hormatnya yang tinggi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang telah melayani negaranya dengan perbedaan dan secara luas dihormati sebagai negarawan Asia," tulis web asiasentinel.com. (TribunWow.com/Maria Novena CT)