Breaking News:

Soal Kursi Wakil Gubernur DKI, Gerindra: Rebutan Itu Hanya Bahasa Media untuk Mendramatisir Keadaan

Partai Gerindra angkat bicara soal kabar perebutan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang saat ini kosong setelah ditinggal Sandiaga Uno.

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Wulan Kurnia Putri
Tribunnews.com
Gubernur dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta 

TRIBUNWOW.COM - Partai Gerindra angkat bicara soal kabar perebutan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang saat ini kosong setelah ditinggal Sandiaga Uno yang mencalonkan diri menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Partai Gerindra melalui laman Twitter @Gerindra yang diunggah pada Selasa (18/9/2018).

Awalnya, seorang warganet pemilik akun @RizalKhanafi menyatakan pendapatnya bahwa perebutan kursi Wagub DKI Jakarta tidak memiliki konsiderasi kerakyatan.

Cukai Rokok Bisa Tutup Defisit BPJS, Anggota III BPK RI: Jangan Terlalu Benci Sama Perokok

"liat Gerindra sama PKS rebutan kursi Wagub DKI

ga ada konsiderasi kerakyatannya

fully politik praktis dan transaksional," tulisnya.

Hasil Liga Champions, Selasa 18 September 2018: Messi Cetak Hat-Trick, Barcelona Menang Telak

Gerindra pun langsung menanggapi unggahan warganet tersebut.

Menurut Gerindra, kata rebutan itu hanya bahasa media yang digunakan untuk mendramatisir keadaan yang terjadi.

Gerindra juga menjelaskan nantinya semua akan diputuskan secara musyawarah di tingkat DPP masing-masing.

Selain itu, Gerindra menegaskan keputusan yang dibuat pun harus disetujui oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Abdul Kadir Karding: Menolak Jokowi Berarti Bertentangan dengan Aspirasi Rakyat

"Rebutan itu kan hanya bahasa media saja untuk mendramatisir keadaan.

Padahal semuanya diputuskan secara musyawarah di tingkat DPP masing-masing, dan juga harus disetujui oleh Gubernur.

Baru setelah itu diputuskan dan disahkan di paripurna DPRD.

Banyak pihak yang terlibat," kicau Gerindra.

Ternyata Ferry Salim Suka Unggah Foto Instagram Berketerangan Nyeleneh

 

7 Makanan yang Jangan Dikonsumsi Sebelum Sarapan, Efeknya Bisa Berbahaya

Warganet lainnya yang pemilik akun @stefaniezulkarn kemudian menanggapi unggahan Gerindra.

Menurutnya, Anies Baswedan nantinya akan sungkan untuk menolak apa yang nantinya akan disodorkan oleh Gerindra.

"Hanya teorinya saja harus disetujui oleh Gubernur @aniesbaswedan, pastinya anies akan sungkan untuk menolak,

Bahkan jika yg disodorkan gerindra seorang mantan napi koruptor sekalipun mungkin anies sungkan juga untuk menolak," cuitnya.

Balai Kota DKI Jakarta Adakan Open House untuk CPNS Jakarta

Kembali menanggapi, Gerindra pun menegaskan kalau Anies Baswedan adalah sosok yang tegas.

"InsyaAllah mas @aniesbaswedan adalah orang yang tegas.

Akan mengatakan iya, untuk yang baik.

Dan tidak, untuk yang tidak baik.

Sesuai janji kami sebelumnya, yang tidak akan mengintervensi kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh kepala daerah yang kami dukung," pungkas Gerindra.

PSI: 16 Perempuan Indonesia jadi Korban Human Traficking, Begini Kronologinya

Sementara itu, diberitakan Kompas.com, perebutan kursi wakil gubernur DKI Jakarta masih terus berlanjut.

Sebagai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga pada Pilkada DKI 2017, Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sama-sama ingin mengusulkan nama wakil gubernur.

PKS meminta Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik agar tidak maju sebagai calon wakil gubernur DKI.

Dengan demikian, PKS dan Gerindra bisa sepakat mengusulkan satu nama dari PKS.

Pemilihan wakil gubernur DKI pun tidak perlu dilakukan melalui mekanisme pemungutan suara atau voting di DPRD DKI Jakarta.

Ini Sosok Meimei, Ibu Angkat yang Tega Siksa dan Sekap Anaknya bersama Puluhan Binatang di Makassar

"Pak Taufik enggak usah maju. Yang diusung oleh PKS dan Gerindra itu satu aja sehingga tidak ada voting-voting, langsung otomatis aja gitu. Itu harapannya PKS," kata Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi, Senin (17/9/2018).

PKS berharap Gerindra mau berbesar hati menyerahkan kursi wakil gubernur DKI itu kepada PKS demi memperkokoh koalisi pada Pilpres 2019.

"Ada tujuan yang lebih besar, memperkokoh koalisi untuk kemenangan presiden. Salah satu cara memperkokoh itu adalah dengan calonnya satu aja dari PKS didukung PKS sama Gerindra," ujar Suhaimi.

Sementara itu, Di sisi lain ada Taufik yang disebut-sebut sebagai calon tunggal yang akan diusulkan Gerindra sebagai wakil gubernur DKI pengganti Sandiaga.

Ini Panduan dan Niat Puasa Asyura 10 Muharram, Kamis 20 September 2018

Taufik menyebut partainya tidak akan begitu saja menyerahkan kursi wakil gubernur DKI kepada PKS.

Menurutnya, lebih bagus jika Gerindra dan PKS sama-sama mengajukan nama calon wakil gubernur untuk diputuskan melalui voting di DPRD DKI Jakarta.

"Ya enggak kasih. (Gerindra dan PKS) nyalonin satu-satu saja, kan lebih bagus. Kemudian serahkan di DPRD, tanding di DPRD," ucap Taufik.

Taufik optimistis Partai Gerindra akan memenangkan voting pemilihan wakil gubernur DKI oleh DPRD DKI Jakarta.
(TribunWow.com/ Ananda Putri Octaviani)

Tags:
Wakil Gubernur DKI JakartaGubernur DKI JakartaPartai Gerindra
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved