Kabar Tokoh
Reaksi Ratna Sarumpaet ketika Diminta Introspeksi Diri terkait Penolakannya di Batam
Awalnya, Ratna Sarumpaet mengatakan jika dirinya tidak disukai rezim ini karena kerap mendapat penolakan.
Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
"Makanya saya heran, kenapa saya ditolak. Padahal saya tidak ada ngapa-ngapain, jujur saya jadi bingung dengan semua kejadian hari ini di Batam," jelasnya.
Menurut Ratna GSI tidak perlu ditakuti atau diisukan yang macam-macam, sebab GSI merupaka suatu gerakan yang bertujuan mengembalikan Pancasila ke dalam tubuh UUD 1945, sebab saat ini di Indonesia sudah tidak ada ladi idiologi pancasila.
"Jujur saya juga sangat kecewa dengan panitia GSI yang tiba-tiba mundur dan menghilang entah kemana, padahal hari ini pelaksanaan kegiatan konsolidasinya," ujarnya.
Sementara itu General Manager Umum Badan Usaha Bandara Udara (BUBU) Hang Nadim Suwarso membenarkan atas kepulangan Ratna Sarumpaet ke Jakarta sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (16/9/2018).
"Benar, Ratna Sarumpaet sudah balik ke Jakarta menggunakan maskapai Garuda 063 sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (16/9/2018) sore tadi," kata Suwarso.
Meski terjadi aksi demo terhadap penolakan Ratna Sarumpaet, Suwarso mengaku aktivitas bandara Hang Nadim tetap berjalan aman dan lancar.
"Tidak ada kendala, bahkan delaypun tidak ada. Berjalan normal lah seperti biasa meski ada aksi demo penolakan di depan pintu bandara Hang Nadim," ujar Suwarso.
Lebih jauh Suwarso menjelaskan, Ratna sendiri tiba di Bandara Hang Nadim sekitar pukul 13.30 WIB menggunakan maskapai Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 032.
• PKS Minta Gerindra Ikhlaskan Kursi Wagub DKI demi Kesan Solid, Raja Juli Antoni: Hanya Kesan Ya?
Sebelumnya puluhan orang melakukan aksi penolakan kedatangan Ratna Sarumpaet di depan pintu masuk Bandara Hang Nadim, Batam.
Massa meminta agar setiap kendaraan roda empat untuk membuka kaca, supaya Ratna Sarumpaet tidak keluar dari Bandara.
Penolakan ini terjadi karena Ratna dituding sebagai provokator dan dapat mengancam kondusifnya kota Batam, Kepri.
Tak hanya di Batam, saat Palembang dan Bangka Belitung, Ratna juga ditolak massa dan organisasi kepemudaan. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)