Kabar Tokoh
Reaksi Ratna Sarumpaet ketika Diminta Introspeksi Diri terkait Penolakannya di Batam
Awalnya, Ratna Sarumpaet mengatakan jika dirinya tidak disukai rezim ini karena kerap mendapat penolakan.
Penulis: Laila N
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Ratna Sarumpet angkat bicara saat dirinya diminta introspeksi diri terkait penolakannya di sejumlah daerah.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter @RatnaSpaet yang diunggah pada Selasa (18/9/2018).
Awalnya, Ratna mengatakan jika dirinya tidak disukai rezim sekarang ini karena kerap mendapat penolakan.
Menanggapi hal tersebut, netter dengan akun @priyawicaksana kemudian meminta Ratna untuk introspeksi diri kenapa ia sering ditolak.
"Makanya instropeksi diri... Kenapa kemana mana di tolak....," tulis akun @priyawicaksana.
Ratna membalas dan menyebut jika tidak ada masalah dengan dirinya.
Menurutnya, yang bermasalah justru pengelola negara.
"Aku nggak apa2 kok. Kalau Negara sampai ketakutan begitu menerima kedatangan satu orang aktivis, biasanya sih pengelola negaranya bermasalah," tulisnya.
• Kirim Pesan Terbuka ke Lin Neumann, Jansen Sitindaon: Semoga Bapak Tak Ikut Terlibat Memfitnah SBY

Sementara itu, diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, kedatangan Ratna Sampuaet, salah satu tokoh Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sekitar pukul 13.30 WIB, Minggu (16/9/2018) mendapatkan penolakan dari sejumlah warga Batam.
Bahkan dari aksi ini, Ratna sempat tertahan di Bandara Hang Nadim selam 3 jam hingga akhirnya dirinya terpaksa terbang ke Jakarta sekitar pukul 16.30 WIB menggunakan maskapai Garuda.
Dalam keterangan di ruang tunggu Bandara Hang Nadim, Ratna mengaku kecewa karena tidak bisa hadir dalam kegaitan konsolidasi GSI yang dilakukan di Batam.
Padahal kedatangannya di Batam tidak ada sangkut pautnya dengan isu pergantian Presiden serta kegiatan partai politik lainnya.
"Saya hanya ingin lakukan konsolidasi dengan GSI di Batam, tidak ada yang lain," tegas Ratna.
Ratna berpendapat, agenda dirinya ke Batam dalam rangka roadshow GSI keempat yang merupakan bentuk konsulidasi dengan sejumlah pengurus GSI yang ada di Batam.
• Demokrat Unggah Foto Moeldoko bersama Co-Founder Asia Sentinel, Jubir Presiden: Enggak Ada Hubungan
Dia mengaku hal itu dilakukan tidak hanya ke Batam, selanjutnya kegiatan ini dilanjutkan ke beberapa daerah lainnya yang ada di seluruh Indonesia.
"Makanya saya heran, kenapa saya ditolak. Padahal saya tidak ada ngapa-ngapain, jujur saya jadi bingung dengan semua kejadian hari ini di Batam," jelasnya.
Menurut Ratna GSI tidak perlu ditakuti atau diisukan yang macam-macam, sebab GSI merupaka suatu gerakan yang bertujuan mengembalikan Pancasila ke dalam tubuh UUD 1945, sebab saat ini di Indonesia sudah tidak ada ladi idiologi pancasila.
"Jujur saya juga sangat kecewa dengan panitia GSI yang tiba-tiba mundur dan menghilang entah kemana, padahal hari ini pelaksanaan kegiatan konsolidasinya," ujarnya.
Sementara itu General Manager Umum Badan Usaha Bandara Udara (BUBU) Hang Nadim Suwarso membenarkan atas kepulangan Ratna Sarumpaet ke Jakarta sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (16/9/2018).
"Benar, Ratna Sarumpaet sudah balik ke Jakarta menggunakan maskapai Garuda 063 sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (16/9/2018) sore tadi," kata Suwarso.
Meski terjadi aksi demo terhadap penolakan Ratna Sarumpaet, Suwarso mengaku aktivitas bandara Hang Nadim tetap berjalan aman dan lancar.
"Tidak ada kendala, bahkan delaypun tidak ada. Berjalan normal lah seperti biasa meski ada aksi demo penolakan di depan pintu bandara Hang Nadim," ujar Suwarso.
Lebih jauh Suwarso menjelaskan, Ratna sendiri tiba di Bandara Hang Nadim sekitar pukul 13.30 WIB menggunakan maskapai Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 032.
• PKS Minta Gerindra Ikhlaskan Kursi Wagub DKI demi Kesan Solid, Raja Juli Antoni: Hanya Kesan Ya?
Sebelumnya puluhan orang melakukan aksi penolakan kedatangan Ratna Sarumpaet di depan pintu masuk Bandara Hang Nadim, Batam.
Massa meminta agar setiap kendaraan roda empat untuk membuka kaca, supaya Ratna Sarumpaet tidak keluar dari Bandara.
Penolakan ini terjadi karena Ratna dituding sebagai provokator dan dapat mengancam kondusifnya kota Batam, Kepri.
Tak hanya di Batam, saat Palembang dan Bangka Belitung, Ratna juga ditolak massa dan organisasi kepemudaan. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)