Breaking News:

Pilrpes 2019

Kwik Kian Gie Bilang Pandangan Ekonominya Ditolak Jokowi, PDIP Beri Tanggapan

Hendrawan mengklarifikasi pernyataan Kwik yang menyebut buku pandangan ekonominya berjudul idak mendapat respon Jokowi pada Pilpres 2014 lalu.

Editor: Lailatun Niqmah
Tribunnews/Herudin
Mantan Menteri Koordinator Ekonomi Kwik Kian Gie menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (6/6/2017). Saat ini Kwik Kian Gie bergabung sebagai penasihat Prabowo-Sandi. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengaku tidak masalah apabila kader partainya Kwik Kian Gie masuk dalam tim penasihat ekonomi Prabowo-Sandi. Menurutnya Kwik masih tetap kader PDIP.

"Pak Kwik tetap kader kami. Hampir tiap hari kami masih tukar menukar informasi. Tak ada masalah," ujar Hendrawan, Selasa, (18/9/2018).

Menurutnya pemikiran Kwik dibidang ekonomi sangat baik. Ia ingin ekonomi Indonesia keluar dari sistem ekonomi bangsa terjajah. Hanya saja kata Hendrawan sukar untuk mengaplikasikan teori tersebut.

"Sering diragukan adalah aplikabilitasnya yang dinilai rendah di tengah-tengah dominasi ekonomi pasar liberal seperti sekarang," katanya.

Curahatan Setya Novanto soal Ditinggal Teman hingga Kesulitan Kembalikan Uang Negara

Hendrawan mengklarifikasi pernyataan Kwik yang menyebut buku pandangan ekonominya berjudul Platform Presiden tidak mendapat respon Jokowi pada Pilpres 2014 lalu.

Menurut Hendrawan saat itu Jokowi tengah disibukan dengan persiapan pencapresannya.

"Beliau (Kwik) cerita hal tersebut dua kali kepada saya. Saat itu Jokowi baru Gubernur DKI dan disebut sebut salah satu balon Presiden pilihan PDI-P. Ketemu di Teuku Umar saat Pak Taufiq Kiemas meninggal. Mungkin karena Pak Jokowi sibuk, tak sempat meneruskan kepada timnya, dan saat itu konsentrasinya pada perolehan tiket nyapres, bahan tersebut tidak direspons," pungkasnya.

‎Sebelumnya Mantan Menteri Ekonomi, Keuangan, dan Industri Indonesia (Ekuin) Kwik Kian Gie menceritakan mengenai pemikirannya di bidang ekonomi yang selalu ia tulis menjadi buku dan diberikan kepada para calon presiden.

Menurut Kwiek buku tersebut pertama ia tulis pada 2004 dan diserahkan kepada Megawati yang saat itu berpasangan dengan Hasyim Muzadi.

Pada 2009 ia kembali memperbaharui tulisannya dan menyerahkanannya kepada megawati. Namun menurut Kwik, tidak ada respon dari Megawati terkait buku tersebut.

Maruf Amin Sebut Dukungan Ijtima Ulama ke Prabowo Tidak Memberi Pengaruh Apa-apa untuk Kubunya

"Tadi sudah saya katakan saya itu menulis booklet dari tahun 2004 itu orientasi saya karena ibu megawati calon presiden. tahun 2009 juga, tapi sama sekali tidak ada respons," kata Kwik dalam konferensi pers dikediaman Prabowo, Jalan Kertanegara nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, (19/7/2018).

Menurut Kwik saat itu hubungannya dengan Megawati baik-baik saja.

Ia bahkan mengira buku tersebut akan mendapatkan respon, namun ternyata sebaliknya.

"Karena sampai sekarang hubungan saya masih sangat dekat tapi ibu Megawati kan ketua umum dia mengasumsikan bahwa akan ada respons. tapi sama sekali tidak. dari sekjen tidak, dari litbang tidak. dari siapapun tidak,"katanya.

Hal yang sama juga terjadi saat ia memberikan buku yang berjudul Platform Presiden 2014 kepada Joko Widodo.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Kwik Kian GiePresiden Joko Widodo (Jokowi)Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved