Kabar Tokoh
Setuju dengan Penggunaan Kata 'Emak-emak', Sudjiwo Tedjo: Aku Bukan Pendukung Prabowo
Seniman dan Budayawan Sudjiwo Tedjo setuju dengan penggunaan kata 'emak-emak' untuk menyebut para wanita Indonesia.
Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Seniman dan Budayawan Sudjiwo Tedjo setuju dengan penggunaan kata 'emak-emak' untuk menyebut para wanita Indonesia.
Hal tersebut diungkapkannya lewat unggahan Twitter, @sudjiwotedjo, Senin (17/9/2018).
Meski budayawan berambut gondrong ini menyetujui penggunaan kata 'emak' namun ia menegaskan bahwa dirinya bukan pendukung Prabowo.
• Demi Pembangunan Tol Cawang-Tanjung Priok, Tutut Soeharto: Saya Pertaruhkan Kepala Saya untuk Djoko
"Penggunaan kata “Emak-emak” aku dukung walau aku bukan pendukung Prabowo atau siapa pun, asal tak sampai mengubah syair lagu menjadi “Emak Kita Kartini”. Dlm konteks melodi dan ritme lagu tersebut bunyi kata “Emak” ndak pas," tulis Sudjiwo Tedjo lewat cuitannya dengan akun @sudjiwotedjo.

• Ketua Umum Kowani Tolak Istilah The Power of Emak-emak, Sejumlah Tokoh Beri Tanggapan
Sebelumnya polemik kata emak-emak muncul setelah Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengungkapkan dia tidak sepakat jika perempuan Indonesia disebut "emak-emak".
Hal itu disampaikan Giwo dalam sambutannya di acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35 .
"Kami tidak mau, kalau kita perempuan-perempuan Indonesia dibilang 'emak-emak'. Kami tidak setuju," ujar Giwo, Jumat (14/09/2018), seperti dilansir TribunWow dari Kompas.com.
Giwo mengatakan, kongres perempuan Indonesia II tahun 1935 di Jakarta menghasilkan beberapa keputusan penting.
Satu di antaranya adalah kewajiban utama wanita Indonesia, yakni menjadi "Ibu bangsa".
"Perempuan Indonesia yang sudah mempunyai konsep ibu bangsa sejak tahun 1935 sebelum kemerdekaan. Tidak ada the power of emak-emak, yang ada the power of ibu bangsa," ucapnya disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir.
• Dapat Penolakan di Batam, Ratna Sarumpaet: Saya Nggak Heran Banyak Rakyat Ingin Ganti Presiden
Penyebutan 'Ibu Bangsa' lebih baik
Sementara itu, Presiden Jokowi juga sepakat dengan Ketua Kongres Wanita Indonesia, Giwo yang menolak perempuan Indonesia disebut sebagai " emak-emak".
Sebab, Perempuan Indonesia sudah mempunyai konsep ibu bangsa sejak tahun 1935.
"Jadi saya setuju tadi Ibu Giwo menyampaikan istilah emak-emak. Ibu bangsa," tegas Jokowi.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35 di Yogyakarta.