Breaking News:

Kabar Tokoh

Ketua Umum Kowani Tolak Istilah 'The Power of Emak-emak', Sejumlah Tokoh Beri Tanggapan

Sejumlah tokoh memberi tanggapan terkait pernyataan Ketua Kongres Wanita Indonesia, Giwo Rubianto Wiyogo yang menolak istilah 'the power of emak-emak'

Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
Tribunnews.com
Ketua Kongres Wanita Indonesia, Giwo Rubianto Wiyogo 

TRIBUNWOW.COM - Sejumlah tokoh memberi tanggapan terkait pernyataan Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo yang tidak sepakat jika perempuan Indonesia disebut " emak-emak".

Tanggapan itu disampaikan para tokoh melalui laman Twitter pribadinya, Minggu (16/9/2018).

Sejumlah tokoh yang memberi tanggapan di antaranya Ferdinand Hutahaean, Jansen Sitindaon, hingga Dahnil Anzar Simanjuntak.

Polisi Batalkan Diskusi GSI di Batam, Fadli Zon: Bentuk Paguyuban Korban Kriminalisasi

1. Ferdinand Hutahaean

"Jika benar kalimat dalam video ini disampaikan oleh inu ini, mk saya pikir ibu ini perlu refleksi saraf2 otak dan lebih banyak membaca keragaman nusantara.

Di Jawa sana msh banyak panggilan si Mbok, dikampungku dipanggil Emak atau Omak.

Ibu bangsa koq melarang kata Emak?" tulis Ferdinand melalui akun @LawanPoLitikJW.

2. Jansen Sitindaon

"Bu Ketum Kowani: saya Jansen Sitindaon sampai skrg walau sudah jadi lawyer di Ibukota (walau belum top sih) tetap memanggil "mamak", "mak" atau "omak", ke Ibu saya".

Ya sudah: yg merasa IBU BANGSA silahkan dukung @jokowi. Yg EMAK EMAK dukung @prabowo! Gitu aja direpotin bu," cuit Jansen Sitindaon melalui akun @jansen_jsp.

3. Dahnil Anzar

"Saya panggil Ibu saya dikampung Emak, omak. Itu cermin kekayaan khazanah budaya negeri. Lantas panggilan itu merendahkan? Karena watak feodalisme kalian lah kemudian menempatkan kata emak-emak rendah. Ngomong Pancasila dan keberagaman tp justru menistakan keberagaman itu sendiri," tulis Dahnil Anzar melalui akun @Dahnilanzar.

"Saya memanggil nenek saya dengan panggilan Umak. Tante saya pun ada yg saya panggil emak. Lantas itu merendahkan?. Watak feodalisme nan sombong ternyata melahirkan sikap politik yg anti keberagaman," lanjut dia.

Jokowi Jenguk Inisiator Mobil Esemka, Suryo Prabowo: Pantesan Elektabilitasnya Mangkrak

4. Zara Zettira

"Deklarasi Ibu Bangsa deklarasi aja ga usahlah meremehkan emak emak. Kasihan mereka yg panggil ibunya emak/mamak Masa ibu Bangsa ngga tau “emak” itu panggilan untuk Ibu?" tulis Zara Zettira melalui akun @zarazettirazr.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Kongres Wanita Indonesia (Kowani)The Power of Emak-emakTwitterGiwo Rubianto WiyogoFerdinand HutahaeanJansen SitindaonDahnil Anzar SimanjuntakZara Zettira ZR
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved