Kabar Tokoh
Ketua Umum Kowani Tolak Istilah 'The Power of Emak-emak', Sejumlah Tokoh Beri Tanggapan
Sejumlah tokoh memberi tanggapan terkait pernyataan Ketua Kongres Wanita Indonesia, Giwo Rubianto Wiyogo yang menolak istilah 'the power of emak-emak'
Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Ketua Kongres Wanita Indonesia, Giwo Rubianto Wiyogo tidak sepakat jika perempuan Indonesia disebut " emak-emak".
Hal itu disampaikan Giwo dalam sambutannya di acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35 .
"Kami tidak mau, kalau kita perempuan-perempuan Indonesia dibilang 'emak-emak'. Kami tidak setuju," ujar Giwo, Jumat (14/09/2018).
Giwo mengatakan, kongres perempuan Indonesia II tahun 1935 di Jakarta menghasilkan beberapa keputusan penting.
Satu di antaranya adalah kewajiban utama wanita Indonesia, yakni menjadi " ibu bangsa". "Perempuan Indonesia yang sudah mempunyai konsep ibu bangsa sejak tahun 1935 sebelum kemerdekaan.
"Tidak ada the power of emak-emak, yang ada the power of ibu bangsa," ucapnya disambut tepuk tangan seluruh peserta yang hadir.
• Bagikan Video Perlakuan Romantis Richard Kyle, Jessica Iskandar: Saat Ini Aku Hidup Dalam Dongeng
Giwo menuturkan pada peringatan Hari Ibu pada 22 Desember 2017 di Papua, Presiden Joko Widodo menyampaikan peran ibu bangsa.
Presiden mengatakan peran ibu bangsa jangan dipandang sebagai beban, melainkan suatu kehormatan.
"Peran ibu bangsa yakni tugas mempersiapakan generasi muda yang berkarakter unggul, memiliki daya saing, inovatif, kreatif serta memiliki wawasan kebangsaan yang militan," tandasnya.
Hadir pada acara Temu Nasional Kongres Wanita Indonesia ke-90 dan Sidang Umum International Council of Woman (ICW) ke-35, Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta istri GKR Hemas, dan Presiden ICW Jungsook Kim. (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)