Breaking News:

Viral Medsos

Viral Video Unjuk Rasa di Depan Mahkamah Konstitusi, Polri Ungkap Kejadian Sebenarnya

Kepolisian Republik Indonesia mengkonfirmasi terkait video viral unjuk rasa yang berlangsung di depan Mahkamah Konstitusi.

Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/Devina Halim
Situasi simulasi pengamanan Pemilu 2019 oleh polisi, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2018) pagi. (KOMPAS.com/Devina Halim) 

TRIBUNWOW.COM - Kepolisian Republik Indonesia mengkonfirmasi terkait video viral unjuk rasa yang berlangsung di depan Mahkamah Konstitusi.

Diansir TribunWow.com, Sabtu (15/9/2018) dari akun Instagram Divisi Humas Polri mengatakan tidak ada unjuk rasa terjadi di depan Mahkamah Konstitusi (MK).

Sehingga berita tentang unjuk rasa di depan gedung MK adalah tidak benar alias HOAX.

Kapolri Tito Karnavian Angkat Bicara mengenai Aksi 2019 Ganti Presiden

Polri juga mengklarifikasi bahwa kejadian sebenarnya adalah Simulasi Pelaksanaan Ops Mantap Brata.

Simulasi ini dilaksanakan Polri dalam persiapan untuk menghadapi pemilu 2019 yang sukses dan aman terkendali.

"Telah beredar video di Media Sosial terkait aksi unjuk rasa yang berlangsung depan MK adalah Tidak Benar/HOAX. Kejadian sebenarnya adalah Simulasi Pelaksanaan Ops Mantap Brata yang dilaksanakan Polri untuk menghadapi pemilu 2019 yang sukses dan aman terkendali.#PolriPromoter," tulis @DivHumas_Polri
Sebelumnya viral video di sosial media yang menayangkan unjuk rasa di depan gedung MK dengan narasi Mahasiswa sudah bersuara keras dan Peserta mengusung tagar turunkan Jokowi.

4 Fakta OTT Dana Bantuan Gempa, Anggota Dewan Minta Jatah hingga Reaksi TGB Zainul Majdi

 

Unggahan ini pun sudah mendapat 84 ribu share dan 3,9 ribu komentar.

Dikutip TribuWow.com dari Kompas.com pada Jumat (14/9/2018) Kepolisian Republik Indonesia mengadakan simulasi pengamanan jelang pemilihan umum (Pemilu) 2019.

Simulasi ini diadakan pada Jumat (14/9/2018) pagi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Barat.

Wakil Kepala Polri (Wakapolri) Komjen Ario Dono Sukmanto mengatakan simulasi ini adalah rangkaian kesiapan kepolisian dalam menghadapi pemilu 2019 nanti.

"Jadi acara pelatihan ini merupakan rangkaian kesiapan kita menghadapi pemilu nanti," ujar Ari Dono Sukmanto.

Dalam simulasi tersebut terdapat ratusan orang yang bertindak sebagai massa dan sebagian merupakan anggota kepolisian.

Skenario pengamanannya adalah ketika terjadi keributan saat massa pendukung salah satu calon tidak terima dengan keputusan sidang sengketa hasil pemilu.

"Simulasinya ada sidang, massa ini tidak terima menunggu hasil sidang, setelah diputus hasil sidang ternyata tidak terima akhirnya dia mendesak, eskalasi meningkat, kita kasih semua pasukan di sana," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Ada Gerakan Separatis di Medsos, Fadli Zon Tegur Jokowi: TNI Polri Jangan Dipakai Alat Politik

Kombes Argo Yuwono juga menjelaskan ada tiga tingkatan kondisi skenario yang menentukan pengamanan yaitu aman, agak rawan dan rawan.

Jika situasi masih aman, negosiasi dilakukan oleh para polwan, namun jika situasi mulai memanas, Satuan Samapta Bhayangkara (Shabara) akan diturunkan.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Viral
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved