Demokrat Bantah Artikel Media Asing tentang Tuduhan Konspirasi Kejahatan Besar pada Pemerintahan SBY
Ferdinand Hutahaean membantah tentang pernyataan-pernyataan di artikel berita yang dirilis media asing Asia Sentinel.
Penulis: Ekarista Rahmawati P
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membantah tentang pernyataan-pernyataan di artikel berita yang dirilis media asing Asia Sentinel.
Ferdinand mengatakan, tulisan yang menyudutkan presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanyalah sebuah karangan fitkif yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Semua yang dituliskan itu tidak lebih dari sebuah halusinasi yang buruk. Mengarang sebuah cerita dengan kisah kisah fiktif yang diolah sebagai seolah-olah sebuah kebenaran, padahal penuh kebohongan,” kata Ferdinand saat dikonfirmasi, Rabu (12/9/1018), dilansir TribunWow dari Tribunnews.
• Media Asing Sebut Terjadi Konspirasi Kejahatan Uang Besar di Pemerintahan Era SBY
Ferdinand pun mengatakan bahwa fakta terkait bank Century itu tidak satupun terkait dengan SBY, dengan Demokrat maupun dengan orang Demokrat.
“Robert Tantular pemilik Century juga tidak dikenal oleh SBY. Jadi semua yang disampaikan itu adalah fitnah yang omong kosong,” katanya.
Jadi menurutnya artikel tersebut hanya fitnah pada SBY karen fakta-fata selama proses politik maupun proses hukum terkait Century, sama sekali tidak menghubungkan dengan SBY, Demokrat, maupun orang Demokrat.
"Jadi bagi kami itu hanya omong kosong dan fitnah kepada SBY,” katanya.
• Hasil Survei LSI Denny JA: Partai Koalisi Jokowi Ungguli Koalisi Prabowo di Parlemen
Sebelumnya, dalam artikel yang diterbitkan Asia Sentinel disebutkan bahwa Pemerintahan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap sebagai pemerintahan dengan konspirasi kriminal yang sangat besar.
Sebanyak US $ 12 miliar uang dari pembayar pajak dicuri dan dicuci melalui bank-bank internasional.
Sementara 30 pejabat pemerintahan disebut terlibat dalam skema konspirasi tersebut.
Artikel tersebut ditulis oleh John Berthelsen, editor sekaligus pendiri Asia Sentinel, sebuah media Asia yang berbasis di Hongkong.
Tulisannya didasarkan dari laporan hasil investigasi setebal 488 halaman dalam gugatan yang dilayangkan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauritius pekan lalu.
Laporan berupa analisis forensik atau barang bukti yang dikumpulkan oleh tim penyidik dan pengacara di Indonesia, London, Thailand, Singapura, Jepang dan negara-negara lain juga dilengkapi 80 halaman afidavit atau keterangan di bawah sumpah.
Laporan ini juga melibatkan serangkaian penyelidikan di lembaga keuangan internasional termasuk Nomura, Standard Chartered Bank, United Overseas Bank (Singapore) dan lain-lain.
Laporan itu menyebut banyak penipuan dan korupsi yang terjadi di pusaran PT Bank Century Tbk.
Bank ini direkapitalisasi pada tahun 2008 dan berganti nama menjadi Bank Mutiara.
• Tanggapi Pernyataan Farhat Abbas, Zara Zettira: Anda Sesat!