Breaking News:

8 Negara dengan Risiko Krisis Moneter Paling Kecil, Indonesia Masuk Dalam Daftar

Perusahaan asal Jepang yang bergerak di sektor finansial, memaparkan ada delapan negara berkembang yang diprediksi memiliki risiko paling kecil

Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS
Uang dollar dan rupiah 

6. Filipina

Pertumbuhan Ekonomi di Filiphina dihantui beberapa risiko seperti tingkat inflasi yang tinggi dan risiko dari faktor eksternal.

Mardani Ali Sera Usul Kepala Daerah Asal PKS, Gerindra, PAN, dan Demokrat Tidak Masuk Timses Prabowo

Namun, pada kuartal II 2018 pertumbuhan ekonomi di Filipina masih cukup tinggi, yakni 6 persen.

Bank sentral Filipina menyatakan perekonomian Filipina cukup kuat menghadari risiko ekstenal termasuk krisis yang terjadi di sejumlah negara berkembang seperti Turki dan Argentina.

Pertumbuhan ekonomi Filipina sangat kuat, posisi fiskal tersusun rapi dan posisi ekstenal cenderung baik meski defisit serta rasio utang rendah kata Gubernur Bank Sentral Filipina Nestor Espenilla seperti dikutip Phillipnes Star

7. Rusia

Perekonomian Rusia dihantui oleh sejumlah resiko, seperti dijatukan sanksi oleh AS hingga krisis.

Tapi pertumbuhan ekonomi Rusia memiliki harapan yang cukup baik meski diyakini tak akan terlalu tinggi.

Menurut perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, ada sejumlah indikator perekpnomian Rusia tercatat baik seperti rasio utang luar negeri yang mencapai level minimum.

Selain itu, daya saing industri manufaktur Rusia juga menguat, substitusi impor terjadi di sejumlah segmen, dan juga ekspor non migas juga tumbuh positif.

8. Thailand

Thailand adalah negara dengan nilai tukar Bath yang menguat ketika negara berkembang lainnya sedang melemah.
Bahkan baht adalah mata uang dengan kinerja terbaik di Asia dan nilainya terus stabil sepandang tahun.

Reaksi Presiden Korea Selatan saat Ajudan Jokowi akan Membayar Semua Belanjaan

Menguatnya mata uang bath merupakan dampak dari fundamental ekonomi Thailand yang kuat.

Tingkay inflasi di Thailand pun rendah dan surplus transaksi berjalannya pun besar.

Surplus transaksi berjalan Thailand didoong pertumbuhan sektor pariwisata yang kuat, selain itu Thailand adalah eksportir besar mobil dan barang lainnya yang memberikan kontribusi surplus transaksi berjalan. (TribunWow.com/Gigih Prayitno)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Krisis ekonomiKrisis MoneterIndonesiaEkonomi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved