8 Negara dengan Risiko Krisis Moneter Paling Kecil, Indonesia Masuk Dalam Daftar
Perusahaan asal Jepang yang bergerak di sektor finansial, memaparkan ada delapan negara berkembang yang diprediksi memiliki risiko paling kecil
Penulis: Gigih Prayitno
Editor: Claudia Noventa
Dan juga awal Agustus 2018 suku bunga acuan ditahan di level 6,5 persen.
3. Kazakhstan
Kazakhstan juga ikut mengalami pelemahan nilai tukar mata uang tenge terhadap dolar AS.
Bank Sentral Kazakhstan menyebutkan melemahnya nilai tukar tenge disebabkan loeh ketegangan geopolitik, kebijakan proteksionisme AS dan sanksi yang diiterapkan Rusia. China dan Turki
Namun, bank sentral siap melakukan intervensi untuk stabilisasi mata uang tenge.
Tidak hanya itu, Kazakhstan juga terus mengembangkan pariwisata.
4. Bulgaria
Pemerintah Bulgaria sedang mengusahakan keanggotaan mata uang euro dan uni perbankan Uni Eropa hingga 2019 mendatang.
Oleh karena itu, sejumlah persyaratan seperti perbaikan kerja keuangan makro, memperkuat opengawasan sektor keuangan non-bank, serta upaya lebih keras dalam memberantas pencucian uang harus dipenuhi.
Reuters melansirkan Inflasi Bulgaria cenderung rendah, lalu anggaran Bulgaria pun mengalami surplus dan rasio utang pemerintah cenderung rendah
5. Peru
Nilai tukar peso Peru juga turut melemah terhadap dollar AS, namun pertumbuhan ekonomi di Peru terus memperlihatkan peningkatan yang signifikan.
Pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh meningkatnya investasi swasta.
Pada tahun 2019, pertumbuhan investasi swasta diprediksi mencapai 7,9 persen naik 5 persen dari tahun 2018
Salah satu pendorong utama investasi swasta adalah proyek-proyek pertambangan.