Diet Rendah Karbohidrat Bisa Tingkatkan Resiko Kematian jika Dilakukan Jangka Panjang
Berdasarkan penelitian, diet yang sangat rendah karbohidrat dapat meningkatkan risiko kematian dari waktu ke waktu.
Penulis: Qurrota Ayun
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Penelitian baru menunjukkan bahwa diet redah karbohidrat mungkin bukan cara terbaik untuk memperoleh kesehatan jangka panjang.
Dilansir TribunWow.com dari Time, Kamis (30/8/2018), penelitian yang dipresentasikan di European Society of Cardiology Congress, Jerman, menemukan bahwa diet yang sangat rendah karbohidrat dapat meningkatkan risiko kematian dari waktu ke waktu.
President of Polish Mother’s Memorial Hospital Research Institute, Machiej Banach, menuturkan bahwa diet dengan tingkat karbohidrat yang sangat rendah harus dihindari.
• Diet Sukses Tanpa Menyiksa Diri, Konsumsi Ramuan Kunyit dan Madu Selama 2 Minggu
Diet rendah karbohidrat menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.
Terutama bagi orang-orang yang mencoba menurunkan berat badan.
Namun, penelitian menunjukkan penurunan berat badan yang dicapai dengan diet rendah karbohidrat memiliki efek samping terhadap kesehatan jika dilakukan dalam jangka panjang.
• Diet 5:2, Bisa Dicoba untuk Turunkan Berat Badan
Sebuah studi baru menggunakan sampel sebanyak 25.000 orang yang dikumpulkan melalui survei pemeriksaan kesehatan dan gizi nasional dari tahun 1999 hingga 2010.
Peneliti menemukan orang yang mengonsumsi jumlah karbohidrat terendah memiliki risiko kemarian 32 persen lebih tinggi.
Machiej Banach mengatakan selalu ada konsekuensi ketika menghilangkan sekelompok makanan dalam pola makan.
Terutama jika tidak diganti dengan alternatif lain yang sehat.
• 8 Cara Mudah Membakar Kalori Tanpa Harus Diet Ekstrem
Dalam beberapa kasus, para pelaku diet dapat mengalami masalah jika menghilangkan makanan yang mengandung karbohidrat.
Machiej Banach juga menegaskan nutrisi alami dari makanan sehari-hari sangat penting bagi tubuh. (TribunWow.com/ Qurrota Ayun)