Pilpres 2019
Kritik Slogan Timses Jokowi-Maruf, Denny Siregar: Jadul dan Terlalu Standar
Melalui tulisannya, Denny Siregar menyebutkan slogan tim sukses Joko Widodo-Maruf Amin itu sangat jadul dan justru merusak citra Jokowi selama ini.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
Slogan ini cocok disematkan pada Jokowi saat dia menjadi Walikota Solo, dimana Jokowi masih pake jas kedodoran.
Kalau sekarang, ketika Jokowi tampil dengan gaya 'fun dan garang' dengan jaket jeans, motor besar dan sneakers, slogan 'Bersih, Merakyat, Kerja Nyata' itu seperti menghancurkan bangunan yang dia bentuk dengan aksesoris 'keren' yang dia pakai.
• Pesan Jokowi untuk Menjaga Persatuan: Pilihan Berbeda Enggak Apa-apa, setelah Itu Rukun Kembali
Bersih, kerja dan merakyat itu adalah sebuah keharusan bagi seorang pemimpin.
Tidak perlu dijadikan slogan. Karena itu sudah kewajiban. Tidak ada yang istimewa.
Bahkan generasi milenial yang sudah terkontaminasi teknologi dan banyak berkomunikasi dengan negeri luar, akan ketawa kalau baca slogan itu.
Bayangin aja, mereka sering nonton youtube dengan segala macam pernak perniknya, trus tiba-tiba dipaksa nonton TVRI jadul dengan gaya pembaca berita yang sangat formal.
'Berita-berita selengkapnya. Harga cabe keriting di pasar induk..'
Kebanting, gan..
Coba lihat apa yang dilakukan tim Prabowo...
Mereka dengan gencar melakukan branding yang provokatif, seperti #2019gantiPresiden.
Ini adalah pesan yang kuat, garang dan membangun perlawanan.
Apalagi ketika mereka nanti merubah dari kata 'gantiPresiden' menjadi 'Perubahan' atau 'Perlawanan'.
Dan model-model revolusioner ini sangat disukai generasi milenial.
• Ketua Tim Kampanye Jokowi-Maruf akan Diumumkan Hari Ini
Kemampuan narasi tim oposisi harus diakui mempunyai kekuatan. Menantang.
Pesannya jernih dan mudah dijadikan doktrin. Tidak malu-malu dan menyerang.