Gejolak Rupiah
Jawab Sindiran Ferdinand Hutahaean, Teddy Gusnaidi: Orang Ini Mau Pamer tapi Enggak Singkron
Teddy Gusnaidi mempertanyakan kicauan Ferdinand Hutahaean yang menyebutkan naiknya harga dolar AS sebabkan meningkatnya angka utang negara.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi, mempertanyakan kicauan Ferdinand Hutahaean yang menyebutkan naiknya harga dolar Amerika Serikat (AS) sebabkan meningkatnya angka utang negara.
Awalnya, Ferdinand Hutahaean menyebutkan dirinya sedang meeting dan merasa pusing karena kenaikan harga dolar AS.
Ini dikarenakan, hutang ke Korea sebesar 30 ribu dolar AS yang tadinya hanya sekitar Rp 300 an juta kini berubah menjadi Rp 450 juta.
• Rachland Nashidik: Pemerintah Fokuslah Mengatasi Keadaan Ekonomi yang Mencemaskan saat Ini
"Ted, gue abis meeting di kantor nih. Pusing gara-gara Dolar naik. Mau bayar barang ke Korea USD 30 ribu, tadinya sekitar 300 an juta rupiah.
Gara2 bosmu ga bisa urus negara, Dolar jd Rp.15 rb, ktr hrs jd siapin duit 450 juta.
Ini bkn combro ya..! @TeddyGusnaidi," tulis Ferdinand di Twitter, @LawanPolitikJW, Rabu (5/9/2018).
• Ratna Sarumpaet Sindir Jokowi Disertai Unggahan Foto Uang Kertas Nominal Rp 200 Ribu
Mendapatkan sindiran, Teddy Gusnaidi pun langsung memberikan sanggahan.
"1. Ini buat lucu-lucuan aja ya.. orang ini mau pamer tapi gak singkron, jadi malah kelihatan bohongnya.
Ceritanya dia beli barang di korea, harganya USD 30.000, kalau di rupiahkan sebesar Rp. 300 juta
Artinya dia beli barang itu dgn kurs Rp.10.000,-/dolar. @LawanPoLitikJW
2. Kurs dolar 10 ribu itu ada di thn 2001.. atau di zaman SBY thn 2012-an.
Jadi Kader @PDemokrat ini beli barang dari korea thn 2001 atau 2012 & baru dibayar di tahun 2018? Hahahaha!!
Padahal saat Jokowi menjabat, dollar sudah 12 ribu.
@LawanPoLitikJW #PolitikusCombro
3. Bos.. gue ini pernah jadi bang*** & banyak berteman dgn para bang***, jadi kalau mau akal2an, ya jgn sama gue, sama orang2 Demokrat mungkin bisa.