Breaking News:

Gejolak Rupiah

Rachland Nashidik: Pemerintah Fokuslah Mengatasi Keadaan Ekonomi yang Mencemaskan saat Ini

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik, memberikan tanggapan terkait perekonomian Indonesia.

Penulis: Vintoko
Editor: Claudia Noventa
YouTube/Kompas TV
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Rachland Nashidik, memberikan tanggapan terkait perekonomian Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, hal itu tampak melalui akun Twitter-nya, @RachlanNashidik, yang diunggah, pada Rabu (5/9/2018).

Rachland mengatakan agar pertengkaran terkait pengelolaan ekonomi dihentikan, termasuk membanding-bandingkan.

Rupiah Bergejolak, Sandiaga Uno Harap Kaum Millenial Kurangi Wisata ke Luar Negeri

Menurut Rachland, pemerintah seharusnya fokus untuk mengatasi keadaan ekonomi yang mencemaskan saat ini.

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan jika pemerintah boleh menuding masa lalu lebih buruk asal mampu membuktikan masa kini lebih baik.

"Stop bertengkar siapa lebih buruk mengelola ekonomi. Stop membanding-banding dan berebut pepesan kosong. Lupakan pilpres 2019. Fokuslah Pemerintah mengatasi keadaan ekonomi yang mencemaskan saat ini. Ambil pelajaran terbaik dari cara pemerintahan terdahulu dalam menangani krisis.

Satu-satunya soal yang relevan saat ini bukanlah berdalih bahwa masa lalu lebih buruk -- tapi apakah Anda mampu membuktikan saat ini bisa lebih baik?

Pemerintah hanya boleh menuding masa lalu lebih buruk apabila pemerintah membuktikan mampu membuat masa kini lebih baik. Kalau sama saja, apa gunanya?" tulis Rachland Nashidik.

Ratna Sarumpaet Sindir Jokowi Disertai Unggahan Foto Uang Kertas Nominal Rp 200 Ribu

Cuitan Rachland Nashidik
Cuitan Rachland Nashidik (Capture Twitter)

Sementara itu diberitakan Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, meminta semua pihak bersabar dalam menanti dampak positif sejumlah kebijakan pemerintah yang ditempuh guna menstabilkan nilai tukar rupiah.

Nilai tukar rupiah mengalami pelemahan hingga sempat menyentuh level Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat pada Selasa (4/9/2018) kemarin.

"Sebenarnya kami tahu dari awal situasinya memang harus dilakukan langkah-langkah dan sudah dilakukan. Tapi, realisasi (dampaknya) memang tidak secepat yang diharapkan," kata Darmin seusai rapat di Badan Anggaran DPR, Rabu (5/9/2018).

Darmin menjelaskan, langkah yang diambil pemerintah pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan investasi serta mendorong laju ekspor.

Rupiah Melemah, Misbakhun Sebut Fondasi Ekonomi serta Situasi Politik Kini dan 1998 Sangat Berbeda

Dalam hal peningkatan investasi dan ekspor, pemerintah meluncurkan Online Single Submission (OSS) atau layanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik.

"Saat kami launching OSS, message-nya mau mendorong investasi dan ekspor secepat-cepatnya sehingga kami menciptakan perizinan yang paling sederhana. Memang (yang mengajukan izin) sampai 1.000 (orang) per hari, tapi investasinya kapan masuk ke sini? Perlu waktu artinya," tutur Darmin.

Selain OSS, pemerintah juga telah mengimplementasikan penggunaan bahan bakar nabati jenis biodiesel 20 persen atau B20 sejak 1 September 2018.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Rachland NashidikEkonomiRupiahPartai DemokratPemerintah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved