Pemerintah Lakukan Impor Gula, Rizal Ramli: Jahat Sekali
Ekonom yang juga mantan Menko Maritim Rizal Ramli mengkritisi kebijakan pemerintah melalui Kementrian Perdagangan (Kemendag) soal impor gula.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Astini Mega Sari
TRIBUNWOW.COM - Ekonom yang juga mantan Menko Maritim Rizal Ramli mengkritisi kebijakan pemerintah melalui Kementrian Perdagangan (Kemendag) soal impor gula.
Hal ini dikemukakan Rizal Ramli melalui Twitter miliknya, @RamliRizal, Rabu (29/8/2018).
Mulanya, netizen dengan akun @ibnupurna menuliskan kutipan perkataan dari Sekretaris Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI).
"Saya nggak ngerti dengan sikap pemerintah. Saat petani sedang panen dan stok gula menumpuk, kok malah impor,’’ tukas Sekretaris Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jabar, Haris Setiawan," tulis netizen @ibnupurna.
Hal itu pun mendapatkan tanggapan dari netizen lain yang bertanya pada Rizal Ramli.
"Seingat saya @RamliRizal pernah bahas di IBF, saya nggak mau menyimpulkan, makanya saya tag pak RR, siapa tau beliau berkenan menjelaskan dengan singkat, kenapa hal ini terjadi terus menerus, yg baru lalu Beras skrg Gula," tulis netizen @_AndyHan_.
• Reaksi Hasto saat Kubu Jokowi Dituding Andi Arief Bajak Deddy Mizwar Jadi Jubir Jokowi-Maruf Amin
Menanggapi hal tersebut, Rizal Ramli menjawab jika kartel yang melakukan impor pangan maka mereka akan mendapatkan keuntungan puluhan triliun.
Hal tersebut sengaja dilakukan ketika panen petani tebu datang.
Sehingga tercipta ketergantungan permanen dalam prosesnya.
"Kartel impor pangan, yg dapat keuntungan puluhan trilliun,, memang sengaja melakukan impor pada saat panen.
Sehingga petani tebu, padi dan bawang tahun depan mengurangi produksinya. Tercipta “ketergantungan permanen”. Jahat sekali," tulis Rizal Ramli.
Sementara itu, diberitakan sebelunya, APTRI juga telah mengkritisi langkah pemerintah yang membuka keran impor gula.
Menurut APTRI, ketimbang membuka keran impor gula industri dan rafinasi, seharusnya pemerintah fokus pada upaya peningkatan produktivitas petani tebu dan meningkatkan kualitas rendemen pabrik gula.
Ketua APTRI Soemitro Samadikoen menyampaikan, bila pemerintah ingin mencapai tujuan swasembada gula, seharusnya kualitas petani dan produksi pabrik gula harus ditingkatkan.
• Ucapkan Selamat Pada Dirut Baru Pertamina, Said Didu Sebutkan Hal yang Rawan Intervensi
"Tingkatkan produktivitas tebu dengan mengganti tebu dengan kualitas yang lebih tinggi, saat ini (tinggi) tebu hanya dua meter, padahal ada yang empat meter," jelasnya, Rabu (29/8/2018).