Pilpres 2019
Sempat Sebut Golkar Pecah karena Jokowi Pilih Maruf, Fadel Muhammad: Golkar Tetap Utuh
Anggota Dewan Pembina Partai Golkar, Fadel Muhammad angkat bicara soal isu perpecahan di internal partai berlambang pohon beringin itu.
Penulis: Vintoko
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Anggota Dewan Pembina Partai Golkar, Fadel Muhammad angkat bicara soal isu perpecahan di internal partai berlambang pohon beringin itu.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kompas TV di YouTube, Kamis (24/8/2018).
Fadel mengatakan jika Partai Golkar hingga saat ini masih tetap solid dan tetap mendukung pasangan calon Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
• Fadel Muhammad Sebut Golkar Terpecah karena Jokowi Pilih Maruf, Begini Tanggapan Yorrys Raweyai
"Golkar tetap utuh, dan seperti saya katakan sudah menentukan sikap mendukung Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf, ya kita dukung terus," kata Fadel usai pengukuhan dirinya sebagai Guru Besar Universitas Brawijaya (UB).
Fadel tak menepis jika keputusan Jokowi memilih nama Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya membuat sejumlah kader Golkar kecewa.
"Ada beberapa orang yang kecewa kenapa Jokowi tidak mengambil Golkar sebagai wakil presiden," kata Fadel.
"Itu kan pilihannya, hak prerogatif presiden, tetap utuh, cuma kita kecewa ya bilang apa? biasa dalam politik," imbuh dia.
• Fairel Bocah Berseragam Pramuka di Opening Asian Games Ceritakan Perbincangannya dengan Jokowi
Untuk diketahui, pernyataan Fadel itu berbanding terbalik dengan apa yang pernah dikatakan sebelumnya.
Fadel menyayangkan munculnya nama Ma'ruf Amin sebagai cawapres mendampingi Jokowi di Pilpres 2019.
Menurut Fadel, pemilihan Ma'ruf Amin sebagai pendamping Jokowi memicu perpecahan di internal Golkar.
Sebab, Golkar selaku partai yang menyatakan dukungan kepada Jokowi sejak awal berharap bisa mendapatkan posisi cawapres.
"Golkar telah menentukan memilih Jokowi. Dan kita sebenarnya mengharapkan dan berusaha agar Golkar yang diambil jadi wapres," katanya di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Selasa (21/8/2018) seperti dikutip Kompas.com.
"Kita bikin gerakan besar ke seluruh Indonesia, ongkosnya mahal supaya ketua umum Golkar yang diambil. Tapi tidak ternyata. Kita kecewa," jelasnya.
Fadel mengatakan, kekecewaan itu memuncak karena Golkar tidak hanya mendukung Jokowi untuk maju kembali di 2019.
Melainkan juga mendukung lancarnya roda pemerintahan Jokowi di parlemen.