Pilpres 2019
Penjelasan Pakar Statistik IPB terkait Hasil Polling Twitter yang Tak Layak Dipercayai
Khairil Anwar Notodiputro memberikan penjelasan terkait ramainya polling yang diadakan melalui akun Twitter.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Guru Besar yang juga pakar statistik dari Intitut Pertanian Bogor (IPB), Khairil Anwar Notodiputro memberikan penjelasan terkait ramainya polling yang diadakan melalui akun Twitter.
Penjelasan ini diberikan Khairil melalui Twitter miliknya, @kh_notodiputro, Senin (13/8/2018).
Sebelumnya, Khairil telah mengatakan jika polling Twitter itu tidak sahih.
"Bisakah hasil polling di twitter kita percayai? Pada umumnya polling di twitter tidak sahih secara metodologi,
Jadi tidak usah dipercaya.. cukup dijadikan lucu lucuan dan/atau hiburan saja." tulis Khairil.
• BNPB Tegaskan Kabar tentang Prediksi Gempa Besar di Jawa yang Beredar di Media Sosial adalah Hoaks!

Tweet Khairil (Capture Twitter @kh_notodiputro)
Lalu, Khairil pun menambahkan beberapa alasan mengapa polling Twitter tidak layak untuk dipercaya.
Pakar statistik ini mengatakan jika polling merupakan teknik pengumpulan data dalam survei untuk mengetahui pendapat dari sekelompok orang dan berbeda dengan survei.
Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi polling dari Twitter agar bisa dianggap sahih.
Berikut ini kutipan Tweet dari Khairil yang dirangkum TribunWow.com.
• Persiapan Asian Games 2018, Sri Mulyani Tinjau Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta
"MENGAPA HASIL POLLING TWITTER TIDAK LAYAK UNTUK DIPERCAYA?
Polling merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam survei untuk mengetahui pendapat dari sekelompok orang.
Sedangkan survei pada dasarnya adalah mengamati sebagian orang untuk memperoleh gambaran dari seluruh orang yang ada.
Sebagian orang yang dikumpulkan datanya itu lazim disebut “sample” sedangkan keseluruhan orang itu lazim disebut “population”.
Jadi “sample” adalah bagian dari “population” dan kita hanya mengukur “sample” walaupun “population” yang ingin diprediksi.
Survei lazim dilakukan dalam kegiatan riset dan menjadi alat penting untuk mengumpulkan data secata sahih. Jadi survei itu kegiatan ilmiah, bukan kegiatan biasa.