Pilpres 2019
Penjelasan Pakar Statistik IPB terkait Hasil Polling Twitter yang Tak Layak Dipercayai
Khairil Anwar Notodiputro memberikan penjelasan terkait ramainya polling yang diadakan melalui akun Twitter.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Polling sbg salah satu teknik mengumpulkan data dlm survei juga harus dijamin kesahihannya.
Mengapa harus sahih? Karena metode pengumpulan data yang sahih ditambah dengan teknik dan model analisis yang tepat akan memberikan hasil dengan akurasi yang terukur.
Jika datanya tidak sahih maka akurasinya menjadi tidak terukur.
Jadi kesahihan itu akan membuat akurasi dari hasil polling dapat terukur dan dengan demikian risiko salahnya pun terukur.
Itulah sebabnya hasil dari proses pengumpulan data yg sahih dapat dipercaya.
Harap dicatat disini bhw “dapat dipercaya” itu tidak sama dengan “benar”. Begitu juga “tidak dapat dipercaya” itu tidak sama dengan “salah”.
Dapat dipercaya disini artinya akurasinya terukur, risiko salahnya terukur, dan presisinya terukur pula.
Apa syarat dari metode pengumpulan data agar sahih? Syarat pertama, “sample” yg kita pilih merupakan representasi dari “population”.
Jadi “sample” itu haruslah mrp miniatur dari “population” dan sample itu bagian dari “population” yg ingin diprediksi.
Bagaimana agar “sample” itu representatif? “Sample” bisa representatif jika “sample” itu ada dalam kendali kita. Jadi “sample” itu harus terkendali. Pengendalian ini sangatlah penting.
Pengendaian di sini maksudnya kita tahu bhw “sample” yg terpilih adalah anggota dari “population”. Selain itu “sample” yg terpilih bukanlah sembarang orang (“voluntary”) melainkan orang yg terpilih. Jadi sample itu dipilih, bukan sembarangan.
Bagaimana memilih “sample” supaya data yg terkumpul sahih? Banyak cara untuk memilih “sample” ini. Disini diperlukan pemahaman ilmu statistik agar dapat memilih “sample” yg sahih.
Tapi apa pun teknik memilih “sample”nya prinsipnya adalah “sample” dipilih dari “population” menggunakan teknik peluang (“probability”) tertentu.
Mengapa pakai teknik peluang? Supaya risiko salahnya terukur dan supaya hasilnya tdk berbias. Lagi2 ini perlu ilmu statistik.
Syarat kedua dari metode pengumpulan data agar sahih adalah jumlah “sample”nya cukup. Ukuran “sample” mencerminkan akurasi dan juga presisinya.