Pilpres 2019
Beberkan Kendala, Andi Arief: Jujur, Potensi Prabowo-Sandi Menang di Jateng dan Jatim Sangat Berat
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat Andi Arief membeberkan sejumlah kesulitan dalam memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Menurutnya, Sandiaga Uno merupakan pilihan yang terbaik.
"Sandiaga Uno merupakan pilihan yang terbaik dari yang ada. Beliau juga berkorban beliau bersedia mengundurkan diri dari jabatan wakil gubernur yang telah dengan susah payah beliau rebut selama bertahun-tahun kampanye. Beliau bersedia berhenti demi mengabdi kepada negara dan bangsa," tegas Prabowo.
Sementara itu, Sandiaga Uno berjanji akan menghadirkan pemerintahan yang bersih.
"Kami mohon doa restu untuk bisa menghadirkan pemerintahan yang kuat, dan fokus di kemandirian bangsa membangun ekonomi kita, untuk membuka lapangan kerja, untuk memastikan harga-harga terjangkau, untuk memastikan stablitias bahan pangan dan menghadirkan percepatan pembangunan dengan pemerintahan yang bersih," ujar Sandiaga.
Tak berhenti di situ, polemik terus memanas lantaran Andi Arief melontarkan sejumlah tudingan kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
• Ratna Sarumpet: Saya Tak Punya Alasan Membenci Jokowi, Aku Marah pada Orang yang Memanfaatkan
Andi Arief mengatakan apabila Sandiaga Uno memberikan mahar politik sebesar Rp 500 miliar kepada PAN dan PKS.
Andi Arief bahkan menyebut Prabowo sebagai Jenderal Kardus.
Prabowo Subianto langsung mendatangi langsung kediaman SBY guna meluruskan keadaan dan memberikan klarifikasi terkait tudingan Andi Arief.
Menanggapi hal tersebut, Demokrat pun langsung menggelar Sidang Majelis Tinggi Partai (MT) untuk memutuskan arah koalisnya, pada Jumat (10/8/2018) pagi.
Hasil keputusan tersebut adalah Demokrat tetap memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)