Breaking News:

Pilpres 2019

Beberkan Kendala, Andi Arief: Jujur, Potensi Prabowo-Sandi Menang di Jateng dan Jatim Sangat Berat

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat Andi Arief membeberkan sejumlah kesulitan dalam memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Penulis: Laila N
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat Andi Arief membeberkan sejumlah kesulitan dalam memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut ia sampaikan melalui laman Twitter @AndiArief_ yang diunggah pada Sabtu (11/8/2018).

Andi Arief mengatakan, meski telah mendapat dukungan dari Demokrat, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno masih sulit menang di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Tak hanya itu, mereka juga masih harus berjuang keras untuk menang di Jawa Barat.

Menurut Andi Arief, penyebabnya adalah pasangan cawapres yang dipilih oleh Prabowo Subianto.

Polling Pilpres 2019 yang Dibuat Iwan Fals: Prabowo-Sandiaga Uno Ungguli Jokowi-Maruf Amin

Andi Arief mengatakan jika Prabowo lebih memilih cawapres berbasis logistik daripada data survei.

Selain itu, kendala lain yang diungkapkan oleh Andi Arief adalah Prabowo bukan ahli strategi perang dalam Pilpres.

Hal tersebut lantaran ia telah gagal 2 kali dalam peperangan Pilpres sebelumnya.

"Pilpres dan pemilu di Indonesia riwayat kemenangan itu ada di tiga Jawa yaitu jabar, jateng dan Jatim.
Meski Partai Demokrat mengusung Prab-Sandi, jujur saja potensi menang di jateng dan Jatim sangat berat.

Perlu kerja keras Prab-Sandi untuk memenangkan pertarungan di jabar, jateng dan Jatim.

Apa boleh buat karena Prabowo lebih mementingkan cawapres berbasis logistik ketimbang data saintific survey.

Prabowo saat ini elekt di jateng hanya 14 persen di jateng dan di Jatim hanya 24 persen.

Kisah di Balik Pencapresan Prabowo-Sandi, 30 Menit Satukan Pendapat hingga Upaya Yakinkan SBY

Sementara gerindra saat ini elekt di jatwng hanya 7 persen di jatim 9 persen.

Entah logika logika logistik dalam benak Prabowi apakah bisa membuatnya menang di dua jawa ini. entahlah.

Prabowo bukan ahli atrategi perang pilpres, Ia gagal dalam 2 kali peperangannya karena abai membaca dua pertempuran di jateng dan jatim.

Kita buktikan nanti apakah strategi kardus Sandi Uno bisa ubah pertempuran di jatim dan jateng atau tidak. Kami tetap dukung, meski berat.

PAN bukan faktor di jatim dan jateng, PKS juga lemah di dua jawa itu.

Dua partai ini hanya akan mementingkan hidup mati keluar dari zone partai stabilo, meski PKS dapat jatah wagub DKI. Pertanyaan dari demokrat: Mengapa Prabowo abaikan ini semua.

Memang nanti Prabowo akan berargumen bahwa waktu maaih 8 bulan lagi.

Tapi bukankah Jokoowi juga akan bekerja juga dalam waktu yang sama dalam dua bulan itu. Kardus cuma alat yg tidak dapat mengubah semua keadaan.

Prab-Sandi mudah2an bisa keluar dari ilusi bahwa Pilpres 2019 adalah ulangan pilkada Jakarta dimana sentimen agama akan membuat kemenangan.

Cliffort Geertz sudah menulis lama bahwa fenomena agama di Jawa tinur dan Jawa tengah punya karakteristik sendiri.

Saya skeptical dengan Prabowo-Sandi sebagai pasangan tepat yang dinanti tagar . Namun Kami akan tetap komit ikut memperjuangkannya,tulis Andi Arief.

Postingan Andi Arief
Postingan Andi Arief (Capture/Twitter)

Waketum Gerindra Edhy Prabowo Sebut Partainya Tak Keberatan jika Kursi Wagub DKI Jakarta Diisi PKS

Diberitakan sebelumnya, dalam koalisi, Demokrat mengusulkan AHY sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Beberapa hari terakhir sebelum batas akhir pendaftaran capres-cawapres, yakni 10 Agustus 2018, nama cawapres Prabowo mengerucut menjadi 3 nama, yakni AHY, Ustaz Abdul Somad, dan Salim Segaf.

Nama tersebut kemudian mengalami perubahan, di mana Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mendadak masuk dalam bursa cawapres bersama AHY (nama mengerucut menjadi 2 orang)

Sandiaga Uno akhirnya menjadi labuhan terakhir Prabowo sebagai pendampingnya dalam Pilpres 2019.

Prabowo mengatakan jika proses penentuan capres dan cawapres tidaklah mudah.

Ia mengatakan jika PKS dan PAN sebelumnya telah terbentuk koalisi secara de facto.

"Proses ini tidak mudah, proses ini melelahkan. Saya pun berunding terus dengan tokoh-tokoh politik dari Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, juga dengan Partai Demokrat, memang membangun suatu koalisi tidak mudah," kata Prabowo dikutip KompasTV, Kamis (9/8/2018) malam.

 Guntur Romli Komentari Tudingan Andi Arief terkait Mahar Cawapres Rp 500 Miliar Sandiaga Uno

Menurutnya, Sandiaga Uno merupakan pilihan yang terbaik.

"Sandiaga Uno merupakan pilihan yang terbaik dari yang ada. Beliau juga berkorban beliau bersedia mengundurkan diri dari jabatan wakil gubernur yang telah dengan susah payah beliau rebut selama bertahun-tahun kampanye. Beliau bersedia berhenti demi mengabdi kepada negara dan bangsa," tegas Prabowo.

Sementara itu, Sandiaga Uno berjanji akan menghadirkan pemerintahan yang bersih.

"Kami mohon doa restu untuk bisa menghadirkan pemerintahan yang kuat, dan fokus di kemandirian bangsa membangun ekonomi kita, untuk membuka lapangan kerja, untuk memastikan harga-harga terjangkau, untuk memastikan stablitias bahan pangan dan menghadirkan percepatan pembangunan dengan pemerintahan yang bersih," ujar Sandiaga.

Tak berhenti di situ, polemik terus memanas lantaran Andi Arief melontarkan sejumlah tudingan kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Ratna Sarumpet: Saya Tak Punya Alasan Membenci Jokowi, Aku Marah pada Orang yang Memanfaatkan

Andi Arief mengatakan apabila Sandiaga Uno memberikan mahar politik sebesar Rp 500 miliar kepada PAN dan PKS.

Andi Arief bahkan menyebut Prabowo sebagai Jenderal Kardus.

Prabowo Subianto langsung mendatangi langsung kediaman SBY guna meluruskan keadaan dan memberikan klarifikasi terkait tudingan Andi Arief.

Menanggapi hal tersebut, Demokrat pun langsung menggelar Sidang Majelis Tinggi Partai (MT) untuk memutuskan arah koalisnya, pada Jumat (10/8/2018) pagi.

Hasil keputusan tersebut adalah Demokrat tetap memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pilpres 2019Andi AriefPrabowo SubiantoSandiaga Uno
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved