Angka Kemiskinan Indonesia Tahun 2018 Terendah sejak 1999, Budiman Sudjatmiko: Jokowi Tidak Sempurna
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase angka kemiskinan di Indonesia mengalami titik terendah, yaitu sebesar 9,82 persen.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat untuk pertama kalinya persentase angka kemiskinan di Indonesia mengalami titik terendah, yaitu sebesar 9,82 persen pada Maret 2018 sejak tahun 1999.
Menanggapi hal tersebut, politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko mengatakan jika presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sempurna, namun ia bekerja bukan untuk kesempurnaan melainkan perbaikan terus menerus.
Budiman menambahkan, memfitnah Jokowi adalah sebuah kedekilan moral.
• Ikut Pemilu Legislatif 2019 atau Tidak? Inilah Keputusan Fahri Hamzah
"Pak @jokowi tidak sempurna. Tp beliau bekerja bukan utk kesempurnaan tapi perbaikan terus menerus.
Memfitnahnya adalah sebuah kedekilan moral.
Apalagi jika diorkestrasi manusia-manusia gagal yang menyia2kan kesempatannya di masa lalu," tulis Budiman.
• PSI Jatim Siapkan Kaus Tahanan KPK untuk Caleg Koruptor, Dedek Prayudi: Kami Jijik Sekali Korupsi
Dikutip dari Tribunnews, dengan presentase kemiskinan 9,82 persen, jumlah penduduk miskin atau yang pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan mencapai 25,95 juta orang.
"Maret 2018 untuk pertama kalinya persentase penduduk miskin berada di dalam 1 digit. Kalau dilihat sebelumnya 2 digit. Jadi ini memang pertama kalinya dan terendah," ujar Kepala BPS Suhariyanto, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (16/7/2018).
Apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya yakni September 2017, angka kemiskinan tercatat sebesar 10,12 persen atau setara dengan 26,58 juta orang.
Jika dilihat lebih rinci penurunan angka kemiskinan ini terjadi di perkotaan dan perdesaan, penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2018 sebesar 7,02 persen, turun dibandingkan September 2017 sebesar 7,26 persen.
Sementara di perdesaan angka presentasi penduduk miskin pada Maret 2018 sebesar 13,20 persen, turun dari 13,47 persen pada bulan September 2017.
• Tiga Tokoh Disebut sebagai Kandidat Cawapres, Jokowi: Masuk, Masuk
Selain meraih tingkat kemiskinan terendah, BPS juga mencatat komoditi tersebesar kedua penyumbang garis kemiskinan di Indonesia.
Rokok kretek dianggap penyumbang komoditi penyumbang kemiskinan berdasarkan profil kemiskinan per Maret 2018 yang diperlihatkan melalui Garis Kemiskinan (GK) menurut daerah perkotaan dan pedesaan.
"Secara nasional, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap GK pada Maret 2018 sebesar 73,48 persen. Ini menampakkan peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Senin (16/7/2018) seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.
Suhariyanto menjelaskan, ada tiga komoditas makanan terbesar yang memberi sumbangan terhadap kemiskinan, yakni beras, rokok kretek filter, serta telur ayam ras.
• Fahri Hamzah: Saya Tidak akan Pindah, PKS Harus Diselamatkan