Pilkada Serentak 2018
Teddy Gusnaidi Tuding SBY Lakukan 'Blunder' yang Sebabkan Kekalahan Deddy Mizwar di Pilkada Jabar
Pasangan Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi kalah dalam hitung cepat pilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Barat (Jabar).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
"Pilkada DKI menempatkan Anies Baswedan urutan paling buncit dan yang maju ke tahap selanjutnya adalah Ahok dan AHY. Di penghujung menuju pilkada, SBY membuat "masalah" sehingga suara buat AHY terbagi ke Ahok dan Anies.
Dengan sikap SBY yang dianggap berlebihan, Masyarakat tidak ingin SBY bahagia, mereka tidak ingin SBY jumawa, sehingga mereka menggeser pilihan ke yang lain.
Faktornya bukan karena mereka tidak suka terhadap Deddy Mizwar, tapi mereka tidak suka dengan SBY.
SBY jadi bahan bullyan secara massal, ketika Komjen M. Iriawan terus2an diserang SBY.
Komjen Iriawan orang yang sangat dekat dengan masyarakat Jawa barat, beliau orang Jawa barat dan pernah jadi Kapolda jawa barat. Tentu sikap SBY sangat tidak disukai masyarakat.
Siapa yang tahu Sudrajat dan Akhmad syaikhu? gak banyak yang tahu.
Mereka dapatkan urutan kedua bukan karena PKS atau Gerindra hebat, tapi karena suara buangan dari Deddy Mizwar.
Suara pindah karena blundernya SBY.
Kenapa analisa yg saya buat kemarin Ridwan kamil yg menang? ya karena blunder yg dibuat SBY.
Sebelum SBY melakukan blunder, saya kesulitan menganalisa siapa yg unggul, karena Ridwan dan Deddy Mizwar sama2 kuat.
Tapi ketika SBY blunder, saya langung katakan Ridwan kamil menang.
Tapi saya cukup kaget ketika Deddy mizwar diurutan ketiga, ini diluar dari ekspektasi saya. Terjadi perpindahan suara besar-besaran. Terjadi eksodus suara. Suara Deddy Mizwar berpindah ke 3 calon lainnya pasca blunder yang dilakukan SBY. Masyarakat bersikap.
Tentu akan berbeda jika SBY tidak melakukan blunder. Bisa saja Deddy Mizwar yang menang, karena persaingan Ridwan dan Deddy sangat ketat.
Analisa saya kemarin bisa saja salah. Tapi bisa jadi tepat karena faktor SBY. Ridwan kamil harus berterima kasih ke SBY.
Sekali lagi, siapapun yang menang saya tidak punya kepentingan, karena saya pribadi tidak mendukung siapapun di Pilkada. Ini riil analisa secara objektif, dan kebetulan saja analisa saya di Jabar betul. Di tempat lain analisa saya melesat," tulis Teddy.
(Hingga berita ini diturunkan, belum ada komentar yang dikeluarkan oleh SBY maupun dari pihak partainya mengenai tudingan Teddy Gusnaidi tersebut.)
• 40 Hari Kepergian sang Istri, Rasyid Rajasa: Cinta Kita Tidak akan Pernah Pudar
(Tribunwow/Tiffany Marantika)