Pilkada Serentak 2018
Teddy Gusnaidi Tuding SBY Lakukan 'Blunder' yang Sebabkan Kekalahan Deddy Mizwar di Pilkada Jabar
Pasangan Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi kalah dalam hitung cepat pilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Barat (Jabar).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pasangan Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi kalah dalam hitung cepat pilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Barat (Jabar) yang digelar oleh sejumlah lembaga survei.
Demiz (Deddy Mizwar) - Dedi diusung oleh partai Golkar dan Partai Demokrat.
Atas kekalahan dalam hitung cepat tersebut, Politikus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi menyebutkan kekalahan Demiz - Dedi dalam hitung cepat ini disebabkan karena blunder dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
• Kotak Kosong Unggul di Pilkada Makassar, Said Didu Soroti Tiga Hal yang Menarik
Tanggapan tersebut dituliskan Teddy Gusnaidi melalui akun Twitter-nya, @TeddyGusnaidi, Rabu (27/6/2018).
Teddy menganggap kekalahan Demiz - Dedi dari pilkada Jabar adalah hal yang mengejutkan, terlebih mereka menempati posisi ketiga.
Menurut Teddy, pertarungan Pilkada Jabar mulanya adalah milik Ridwan dan Demiz sedang kedua calon lain adalah 'penggembira'.
Namun, dalam analisisnya, warga tidak ingin memilih Demiz karena faktor SBY, dan SBY dianggap kembali melakukan blunder.
• Hasil Pertandingan Piala Dunia, Kamis 28 Juni 2018: Jerman Dipermalukan Korea Selatan sebelum Pulang
Disebutkan Teddy, hal ini hampir sama seperti di Pilkada DKI Jakarta.
Dalam pilkada DKI, mulanya Anies berada di urutan paling buncit.
Namun, di penghujung menuju pilkada, SBY membuat 'masalah', sehingga surat suara yang mulanya untuk Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terbagi ke Ahok dan Anies.
SBY dianggap Teddy memiliki sikap yang berlebihan sehingga masyarakat tidak ingin SBY bahagia dan jumawa.
Sementara kekalahan Demiz - Dedi disebut bukan karena faktor masyarakat tidak menyukai tokoh tersebut, melainkan masyarakat tidak suka dengan SBY.
• PKS: Hasil Pilkada Jadi Lampu Kuning untuk Jokowi di Pilpres 2019
Blunder SBY adalah ketika dirinya menjadi bahan bully saat terus-terusan setelah menyerang Komjen Iriawan.
Sebelum SBY blunder, Teddy menganggap Ridwan dan Demiz akan bersaing di urutan pertama dan kedua, namun justru nama Sudrajat dan Akhmad Syaikhu lah yang muncul berada di urutan kedua dalam hitung cepat.
Berikut ini tanggapan Teddy yang dirangkum Tribunwow.com dari akun Twitternya.