Pilkada Serentak 2018
Soal Quick Count, Said Didu Beberkan Potensi Kesalahan hingga Rekayasa Survei
Dalam unggahannya, Said Didu membahas mengenai potensi kesalahan hingga rekayasa sebuah survei demi kepentingan subyektif pelaku survei.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Astini Mega Sari
Karena kebohongan lewat statistik sulit diketahui oleh umum sampai terbukti salah.
• Terkait Isu Calon Tunggal di Pilpres 2019, Demokrat: Kami Mendukung Kotak Kosong
7. #Survey. Karena potensi melakukan kebohongan melalui survey lewat metode statistik sangat rawan maka banyak sekali buku yg menulis bagaimana ilmu statistik dapat digunakan untuk berbohong.
Tujuan buku2 tersebut dibuat agar statistik tidak disalahgunakan utk berbohong.
8. #Survey. Tapi bagi yg berniat tidak baik, bisa saja ulasan dalam buku2 tersebut justru digunakan untuk merancang survey untuk melakukan kebohongan yang dibungkus seakan ilmiah.
Intinya bhw penggunaan statistik sangat tergantung pada moral peneliti yg lakukan penelitian/survey.
8. #Survey. Karena sangat potensi kebohongan dari penyalahgunaan ilmu statistik maka salah seorang PM Inggris pernah menyatakan bhw ada 3 jenis kebohongan, yaitu : lies, damned lies, and statistic.
9. #Survey. Survey pilkada termasuk kategori penggunaan metode statistik non-parametrik.
Statistik jenis ini sangat rawan terhadap subyektivitas peneliti krn obyek yg diteliti multitafsir dg prilaku individu yang sangat dinamis serta penafasiran terhadap hasil sangat luas.
• Faizal Assegaf Sebut Kekalahan di Pilgub Jabar Buat PKS Gagal Usung Cawapres
10. #Survey. Terdapat minimal 6 tahapan survey seperti survey pilkada : 1) rancang penelitian, 2) rancangan pertanyaan, 3) penetapan sampel, 4) pelaksanaan penelitian/survey, 5) pengolahan data, 6) publikasi laporan.
11. #Survey. Seperti diuraikan sebelumnya bhw survey ditujukan utk mengetahui perilaku seluruh Individu dalam populasi yg disurvey, maka rancangan penelitian betul harus dilakukan secara obyektif.
Jika tujuannya subyktif maka itulah Awal terjadinya KEBOHONGAN statistik.
12. #Survey. Potensi KEBOHONGAN survey lewat statistik terdapat pada semua tahapan, tapi yang paling rawan adalah pada tahapan pembuatan pertanyaan, pengambilan sampel, dan pengolahan data.
Semua tahapan ini betul2 menjadi “kewenangan” peneliti shg menjadi rawan subyektivitas.
13. #Suvey. Sampel adalah individu dalam populasi yang secara metode statistik dianggap mewakili perilaku populasi yang disurvey sehingga hasil survey thdp sampel dianggap sudah mewakili dugaan perilaku populasi secara keseluruhan.
• LSI Denny JA Beberkan Alasan Sudirman Said Kalah Suara dengan Ganjar Pranowo di Quick Count
14. #Survey. Semakin banyak Individu yg dijadikan sampel, secara ilmiah semakin baik tetapi semakin mahal dan semakin butuh waktu yang lama.
Tentang penentuan jumlah sampel yg sesuai sangat tergantung banyak hal.