Prabowo: Memang Tugas Kami Harus Mengritik
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menegaskan jika memang sudah tugasnya untuk memberikan kritikan kepada pemerintah.
Penulis: Dian Naren
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menegaskan jika memang sudah tugasnya untuk memberikan kritikan kepada pemerintah.
Dirinya berharap agar kritikan yang ia berikan jangan diartikan sebagai makian, menghardik, mencaci ataupun mencari kesalahan.
Hal tersebut ia ucapkan saat melakukan pertemuan tertutup dengan Zulkifli di rumah dinas Ketua MPR, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin (25/6/2018).
• Tudingan Mark Up: Komentar Luhut hingga Data Perbandingan LRT Palembang dengan Filipina dan Malaysia
Dikutip dari Kompas.com, pembicaraan empat mata antara Prabowo dan Zulkifli berlansung sekitar 15 menit.
Setelah itu keduanya menemui awak media untuk memberikan pernyataan.
Kemudian, Ketua Umum PAN itu menyerahkan mimbar kepada Prabowo.
Selama sekitar satu jam Prabowo menyampaikan kritik terhadap Pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya itu.
"Kalau saya memberi sumbang saran, kadang-kadang bernada kritik. Kritik itu penting dalam demokrasi. Jangan diartikan menghardik atau mencari kesalahan," ujar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengawali pidatonya dari atas mimbar milik Ketua MPR Zulkifli Hasan.
"Jadi kalau ada kritikan itu memang peran kami, peran partai politik di luar kekuasaan. Mengkritik untuk memberikan peringatan, untuk mengoreksi. Kalau kita tidak koreksi jangan-jangan kebablasan," ucap Prabowo menambahkan.
Penegasan bahwa partainya memang memiliki tugas dan peran untuk mengritik kembali disampaikan melalui unggahan Instagram Partai Gerindra, Selasa (26/6/2018).
"Kritik itu jangan diartikan memaki, menghardik, mencaci, mencari kesalahan.. Tidak!
Memang peran kami, peran partai politik di luar kekuasaan harus mengkritik, itu tugas kami, pengawasan."
• Politisi PKPI Prediksi Prabowo Merapat ke Jokowi
• Refly Harun: Problem Terbesar Pilkada adalah Kecurangan yang Sudah Dibuat sejak Awal
Ketimpangan Sosial dan Piala Dunia
Dikutip dari Kompas.com, Prabowo menyoroti banyaknya lahan yang dikuasai perusahaan-perusahaan swasta.
Selain itu, dirinya juga mengritik tingginya jumlah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan berdasarkan data dari Biro Pusat Stastistik (BPS) yang menurutnya masih ada sekitar 69 juta penduduk Indonesia yang terancam miskin.