Muhammad Said Didu Berikan Tanggapan soal Peran Cukong dalam Demokrasi
Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu memberikan tanggapannya mengenai peran cukong dalam demokrasi.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu memberikan tanggapannya mengenai peran cukong dalam demokrasi.
Cukong dalam kamus besar bahasa Indonesia merupakan sebutan bagi orang yang mempunyai uang banyak untuk menyediakan dana atau modal yang diperlukan untuk suatu usaha atau kegiatan orang lain.
Menurut Said Didu, ada 7 peran cukong dalam demokrasi yang ia tuliskan melalui akun Twitter, @Saididu, Jumat (22/6/2018).
• Soal Pilpres 2019, Fahri: Kemungkinan Kita Akan Menonton Calon yang Didesain Penguasa dan Cukong
"Peran cukong dalam #demokrasiCukong :
1) tentukan calon yang bisa diatur,
2) “beli” media massa dan cendekiawan “kanebo”,
3) biayai pencitraan,
4) Lobby Partai untuk biayai terhadap calon,
5) biayai kampanye,
6) atur Kebijakan utk KKN,
7) kembalikan modal + untung + modal berikutnya," tulis Said Didu.
Tweet Said Didu tersebut mendapat balasan dari netizen @agusasud.
• Tifatul Sembiring Beri Klarifikasi pada Pasek Suardika yang Sebut Mantan Menkominfo Unggah Foto Hoax
Menurut akun tersebut, politik, kekuasaan, uang dan konglomerat merupakan satu paket.
"Politik - kekuasaan - uang - konglomerat itu satu paket
Tanpa uang mana bs berkuasa, itu terjadi di negara manapun
Kekuasaan bs menghasilkan uang, ini sering terjadi di Indonesia," jawab akun @agusasud.
• Pengakuan Simpatisan JAD: Rekrutmen Kami Agak Kesulitan Mencari Tempat Kajian dan Kader Baru
Menjawab tweet tersebut, Said Didu menyatakan bahwa hal itu adalah asumsi yang terus dibangun agar cukong selalu merasa dibutuhkan dan merasa paling penting.
"Ini asumsi yg terus dibangun agar cukong selalu merasa dibutuhkan dan merasa paling penting," jawab Said Didu.

Tweet Said Didu (Capture Twitter)
• Fakta-fakta Sidang Vonis Aman Abdurrahman, Komunikasi Terakhir Keluarga hingga Pengamanan Berlapis
Tagar Demokrasi Cukong juga ia berikan pada tweet Fahri Hamzah.
"Inikah #DilemaRakyat Indonesia? Mau pilih pemimpin dibatasi 20% treshold. Mau cari yang bagus harus didukung konglomerat dan berkuasa. Akhirnya kemungkinan kita akan menonton calon yang di-disain oleh penguasa dan para cukong. Terpaksa memilih kotak kosong," tulis Fahri, Jumat (22/6/2018).
Said Didu menjawab pernyataan Fahri tersebut adalah Demokrasi Cukong.
"Inilah #DemokrasiCukong," jawab Said Didu.

Tweet Balasan Said Didu (Capture Twitter)
(Tribunwow/Tiffany Marantika)