Breaking News:

Pilkada Serentak 2018

Pilkada Jatim jadi Arena Pertarungan antara Jokowi dan SBY, Seperti Apa Peta Perpolitikannya?

Ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur tahun 2018 dinilai sejumlah pengamat politik tak ubahnya seperti duel antara Jokowi Vs SBY.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNNEWS/BIRO PERS/LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/10/2017). SBY menemui Jokowi secara mendadak untuk membicarakan situasi terkini bangsa, khususnya terkait Perppu Ormas yang baru saja disahkan menjadi UU. 

TRIBUNWOW.COM - Ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur tahun 2018 dinilai sejumlah pengamat politik tak ubahnya seperti duel antara Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Konstelasi tersebut pun berlangsung dinamis.

“Jokowi sudah menunjukkan sinyal kuat dukungan ke calon yang diusung PDI Perjuangan, yaitu Gus Ipul (Saifullah Yusuf) dan Puti Guntur Soekarno,” ujar pengamat politik Universitas Brawijaya, Dr Romy Hermawan, Selasa (19/6/2018).

Menurut Romy, Sinyal dukungan itu makin kuat dengan beredarnya video penjelasan dari Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi tentang alasan presiden RI ke-7 mendukung Gus Ipul-Mbak Puti.

Seknas Jokowi adalah organ relawan penyokong Jokowi sejak 2014.

Menurut Tanta Ginting Kritik Justru Bisa Mendorong para Sineas Menghasilkan Karya yang Lebih Baik

“Nah, sinyal-sinyal Pak Jokowi itu lantas ‘dibalas’ oleh SBY dengan melakukan roadshow di Jatim, jelang hari H coblosan ini,” kata doktor lulusan Universitas Potsdam Jerman tersebut.

Romy menilai pertarungan Jokowi melawan SBY di Jawa Timur ini memang tidak bisa terhindarkan.

Alasan pertama adalah Jatim menjadi daerah 'seksi' yang secara elektoral selalu diperebutkan di Pilkada.

Selain itu, Jawa Timur adalah tanah kelahiran SBY yang secara psikologi politik harus direbut kembali setelah jeblok dalam Pemilu 2014.

Apalagi, dalam sejumlah survei terbaru, elektabilitas Partai Demokrat di Jatim dan nasional belum juga beranjak naik, padahal Pemilu 2019 tinggal hitungan bulan.

Mendagri Pasang Badan Hadapi DPR soal Pelantikan Komjen Iriawan, Andi Arief: Waduh, Jangan Gitu Dong

Survei Alvara Research yang dipublikasikan akhir Mei lalu, misalnya, elektabilitas Demokrat di Jatim baru 6,6 persen.

Angka itu tertinggal jauh dari PDIP, PKB, dan Gerindra yang masing-masing menggaet 26,9 persen, 20,8 persen, dan 12,1 persen.

Survei Charta Politica bulan Juni 2018 juga menunjukkan hasil senada.

Elektabilitas Demokrat sebesar 6,3 persen, ketinggalan cukup jauh dibanding PKB, PDIP, dan Gerindra yang elektabilitasnya selalu di atas dua digit.

“Dengan posisi seperti itu, menjadi masuk akal jika Demokrat menjadikan Pilgub Jatim sebagai pengungkit suara dengan memanfaatkan Khofifah dan Muslimat NU. Tidak ada makan siang gratis di politik, pasti ada pembicaraan tertentu SBY dan Khofifah, yang bisa jadi arahnya adalah mengarahkan suara Muslimat untuk mengangkat Demokrat,” papar Romy.

SBY Sebut Penguasa Lampaui Batas, Teddy Gusnaidi: Pak SBY Semakin Tua Semakin Bijak

Halaman
12
Sumber: Surya
Tags:
Presiden Joko Widodo (Jokowi)Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Pilkada Jawa Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved