Breaking News:

Orasi AHY Diklaim Membuat Pendukung Jokowi Marah, Berikut Isi Pidato Lengkapnya

Orasi Ketua Komando Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Hall Jakarta Cenvention Center (JCC) mendadak viral.

Penulis: Dian Naren
Editor: Dian Naren
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Agus Harimurti Yudhoyono 

Pada saatnya, Partai Demokrat akan menentukan koalisi dengan kelompok yang memiliki kesamaan visi dan misi. Yang mengutamakan rasa aman, keadilan, dan hak hidup rakyat.

Rustam Ibrahim: AHY Akan Selalu Berada di Bawah Bayang-bayang, Kecuali SBY Legowo

Untuk itulah, pada kesempatan ini saya mengajak para kader Partai Demokrat, rekan-rekan media, dan segenap masyarakat Indonesia untuk mendengar, apa yang menjadi persoalan mendesak bangsa ini.

Ini bukanlah kecaman bagi pemerintah. Kita tahu, tidaklah mudah untuk mengelola negara yang besar ini, dengan segala kompleksitas persoalannya. Ini otokritik bagi kita semua rakyat Indonesia.

Hadirin yang saya hormati,
Bagi saya, berada di tengah-tengah rakyat adalah kemewahan yang sesungguhnya, dimana “muka ketemu muka, hati ketemu hati, gagasan ketemu gagasan”. Berdialog dan mendengarkan keluhan mereka secara langsung, tidaklah tergantikan. Betapapun majunya teknologi informasi dan komunikasi yang kita miliki sekarang.

Hasil dari pertemuan-pertemuan itu saya tindaklanjuti dengan diskusi bersama para kepala daerah, wakil rakyat, akademisi, pelaku dunia usaha, juga para politisi senior, dan tokoh nasional.

Intinya, kita sepakat isu ekonomi harus menjadi prioritas bangsa saat ini. Jika kita peras isu ekonomi ini, maka ada dua persoalan utama, yaitu: daya beli dan lapangan kerja.

Pertama, daya beli.
Meski angka-angka indikator ekonomi makro relatif baik, namun pada kenyataannya di lapangan, masyarakat merasakan hal yang berbeda.

Hampir di setiap tempat yang kami datangi, rakyat berteriak, “Pak, bagaimana ini? Harga-harga kebutuhan pokok naik! Barang-barang makin mahal.” Bahkan, ada satu perkataan seorang ibu di Jawa Tengah yang selalu terngiang di telinga saya, “Jangankan untuk sekolah anak, untuk hidup sehari-hari saja, susah.”

Di satu sisi, harga-harga kebutuhan naik secara signifikan. Di sisi lain, kemampuan dan kesempatan masyarakat makin terbatas untuk memperoleh penghasilan yang layak.

Sebagai contoh: di laut Pangandaran, para nelayan menunjukkan kepada saya minimnya tangkapan mereka. Petani garam di Kabupaten Cirebon, mengeluhkan melimpahnya garam impor. Buruh, di berbagai tempat mengadukan upah minimum mereka yang sulit mengejar kenaikan harga barang. Para pekerja honorer - guru dan bidan – mengadukan, ketidakpastian masa depan mereka yang tidak kunjung diangkat menjadi PNS.

Sarankan AHY Jadi Ketua RT, Dede Budhyarto: Jadi Kalo Dikritik, Memonya Ndak Ngamuk

Sekarang, mari kita lihat gambar besarnya. Konsumsi rumah tangga menurun. Padahal, konsumsi rumah tangga merupakan, komponen utama dalam ekonomi kita, mewakili lebih dari setengah Produk Domestik Bruto (PDB) kita.

Ada yang berpendapat, bahwa penurunan konsumsi rumah tangga ini, akibat pergeseran pola pembelian dari ritel fisik menjadi online. Tapi faktanya, ritel online hanya mewakili satu hingga dua persen dari nilai total penjualan barang konsumsi. Angka ini tidak bisa menutupi turunnya pembelian ritel fisik.

Harus diakui, daya beli rakyat memang menurun. Utamanya, rakyat berpenghasilan rendah dan kurang mampu.

Indikator lain dari menurunnya daya beli adalah penjualan sepeda motor. Kita tahu, betapa akrabnya masyarakat dengan sepeda motor. Bahkan jutaan sepeda motor digunakan sebagai moda transportasi untuk mudik Lebaran.

Saya sempat berbincang dengan para sales sepeda motor. Mereka mengeluh angka penjualan turun drastis. Angka gagal kredit naik. Target penjualan dari bulan ke bulan makin sulit dicapai. Data penjualan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menunjukkan, selama tiga tahun terakhir, penjualan sepeda motor turun dua juta unit. Dari 7,9 juta unit di tahun 2014 menjadi 5,9 juta unit di tahun 2017.

Halaman
1234
Tags:
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)Partai DemokratJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved