Breaking News:

Ramadan dan Idul Fitri 2018

Hasil Ketetapan 1 Syawal dari Muhammadiyah dan Prediksi Nahdlatul Ulama Jatuh pada Tanggal yang Sama

Prediksi Nahdlatul Ulama dan keputusan Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal jatuh pada hari ...

Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Warta Kota/Alex Suban
Petugas Tim Hisab Rukyat Provinsi DKI Jakarta mengamati posisi hilal 

TRIBUNWOW.COM - Bulan Ramadan akan segera berakhir dan diganti bulan Syawal.

Pergantian bulan tersebut juga menjadi tanda masuknya Hari Raya Idul Fitri pada 1 Syawal.

Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1439 Hijriah bertepatan pada hari Jumat 15 Juni 2018.

Ketetapan tersebut tertuang dalam Maklumat Nomor 01/MLM/1.0/E/2018 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1439 Hijriah.

5 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari saat Perjalanan Mudik, Bisa Jadi Pemicu Masalah Perut!

Dijelaskan dalam surat ketetapan, awal Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1439 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Dari penghitungan (hisab), tinggi bulan pada hari Kamis 14 Juni 2018, saat terbenamnya matahari di Yogyakarta sudah memperlihatkan adanya hilal.

Sehingga 1 Syawal jatuh pada pada hari Jumat, 15 Juni 2018.

Ketetapan dari Muhammadiyah tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum Haedar Nashir dan Sekretaris Umum Abdul Mu'ti dan diunggah di media sosial Twitter resmi milik Muhammadiyah.

6 Destinasi Wisata Baru yang Lagi Hits di Kota Gudeg, Bisa Kamu Kunjungi Kalau Mudik ke Yogyakarta

Prediksi Nahdlatul Ulama: 1 Syawal jatuh pada Jumat (15/6/2018)

Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah (LF) NU akan menggelar rukyatul hilal di puluhan titik di seluruh Indonesia pada Kamis (14/6/2018) untuk menentukan 1 Syawal 1439 H.

"Rukyat hari Kamis sore 14 Juni karena hari itu bertepatan tanggal 29 Ramadhan," ujar Wakil Ketua LF PBNU Sirril Wafa kepada NU Online, Sabtu (9/6/2018) sebagaimana dikutip dari NU Online.

Sirril menguraikan bahwa ijtimak atau konjungsi terjadi Kamis (14/6/2018) dini hari, tepatnya pukul 02.44.48 WIB.

Artinya, jarak waktu antara ijtimak dan maghrib berikutnya lebih dari 15 jam sehingga memungkinkan awal Syawal jatuh pada esoknya, yakni Jumat (15/6/2018).

Hal ini diperkuat dengan tinggi hilal saat maghrib di Jakarta yang sudah melewati 7 derajat, tepatnya 7 derajat 33 menit 06 detik dengan markaz hilal di Jakarta.

Halaman
12
Tags:
IdulfitriLebaranNahdlatul Ulama (NU)Muhammadiyah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved