Tanggapi Kebijakan Jokowi, SBY: tak Perlu Unjuk Rasa Besar-besaran Seperti di Era Saya Dulu
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut salah satu kebijakan yang diambil oleh Jokowi sudah tepat.
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tampak buka suara soal kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, dari akun Twitter @SBYudhoyono yang diposting pada Kamis (24/5/2018) yang disorori oleh ketua umum Partai Demokrat itu diantaranya kenaikan BBM hingga THR untuk abdi negara.
SBY mengaku jika dirinya bersyukur lantaran pemerintah memberikan bantuan finansial kepada ASN, hingga pensiunan.
Menurutnya, bantuan itu tepat karena penghasilan mereka belum besar.
• Fadli Zon Sebut Ada 4 Cacat Serius di Perpres Gaji Pejabat BPIP yang Diteken oleh Jokowi, Apa Saja?
Meski demikian, SBY menuturkan jika sebaiknya bukan hanya ASN, TNI, Polri dan pensiunan saja yang dapat.
Tetapi juga para rakyat miskin lainnya di Indonesia.
SBY kemudian menceritakan kunjungannya ke berbagai daerah baru-baru ini.
Ia mengungkapkan jika masih banyak rakyat kecil yang hidup susah.
Terlebih setelah BBM, listrik, dan sembako naik.
• Tjahjo Kumolo Sebut Perintah Bakar KTP Elektronik tak Terkait dengan e-KTP yang Tercecer di Bogor
SBY mengatakan jika ia paham menaikkan BBM dilakukan agar ABPB tidak jebol.
SBY juga menyatakan tidak perlu unjuk rasa besar-besaran seperti yang terjadi di eranya dulu untuk menanggapi kebijakan ini.
Berikut pernyataan lengkap SBY terkait hal tersebut.
"Saya bersyukur & mendukung pemerintah yg memberikan bantuan finansial kpd para abdi negara (ASN, TNI, Polri & pensiunan). *SBY*
• Inilah Besaran Gaji Pimpinan, Pejabat, dan Pegawai BPIP, Megawati hingga Mahfud di Atas Rp 100 Juta
Bantuan pemerintah itu tepat (terutama para abdi negara yg penghasilannya belum besar), dikala daya beli mereka sedang turun. *SBY*
Saya juga menyarankan Presiden Jokowi utk juga memikirkan & memberi bantuan kpd masyarakat tidak mampu & miskin di negeri ini. *SBY*
Dari lawatan saya ke 44 kabupaten/kota, saya tahu mereka juga mengalami kesulitan hidup sehari-hari, akibat sangat lemahnya daya beli. *SBY*
Kita semua bertanggung jawab agar keadilan tegak & ketimpangan menurun, dgn berempati & membantu golongan miskin & tak mampu. *SBY*
• Sindir Gaji BPIP, Ratna Sarumpaet: Aku Hambur-hamburkan Uang Rakyat Gak Peduli Mereka Menderita
Jika akibat meningkatnya harga minyak & terus melemahnya nilai rupiah, harga BBM terpaksa dinaikkan, jangan lupa beri bantuan sosial. *SBY*
Saya amat mengerti jika harga BBM dinaikkan agar fiskal/APBN kita tidak jebol.
Tak perlu unjuk rasa besar-besaran seperti di era saya dulu. *SBY*
Partai Demokrat tak perlu menentang secara membabi buta, seperti sejumlah parpol & pengamat dulu, karena pemerintah pasti terpaksa. *SBY*
• Soal BPIP, Mahfud MD: Kami Tidak Pernah Meminta Gaji karena Pejuang Pancasila tak Boleh Rakus
Namun, akan sangat bijaksana jika pemerintah tetap bantu rakyat miskin yg sangat terdampak akibat kenaikan BBM, listrik, angkot & sembako. *SBY*
Kalau pemerintah tak mau berikan "BLT/BLSM" era SBY, JK, Boediono, & Sri Mulyani dulu (karena dianggap salah) bisa pilih bentuk lain. *SBY*
Disamping pemerintah, sangat mulia jika kaum kaya & mampu berikan bantuan kpd fakir miskin & kaum dhuafa di bulan ramadhan ini. *SBY*," tulis Susilo Bambang Yudhoyono.
• Singgung Fahri Hamzah soal Jokowi, Ruhut Sitompul: Eh Baru Sadar, ke Mana Saja Selama Ini?

(TribunWow.com/Lailatun Niqmah)