Breaking News:

Balas Dipo Alam, Rustam Ibrahim: Nggak Risau soal Impor Beras, Banyak Bendungan di Bangun Era Jokowi

Dipo Alam menuliskan cuitannya soal impor beras dan kemudian mendapatkan tanggapan dari Rustam Ibrahim.

Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
Kolase/TribunWow.com
Dipo Alam dan Rustam Ibrahim 

Menteri Perdagangan Enggartiato Lukita akhirnya mengambil kebijakan impor beras untuk menurunkan harga beras.

Kebijakan ini tertuang dalan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2018.

Kebijakan tersebut kembali merupakan pertama kalinya dalam dua tahun terakhir setelah pemerintah mengimpor beras terakhir pada 2015.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan menyebutkan, stok beras Bulog hingga saat ini mencapai 900.000 ton.

Menurut Oke, jumlah stok tersebut tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. "Iya (tidak cukup), perhitungannya juga begitu," kata Oke yang dilansir dari Kompas.com.

Atas data tersebut, tidak ada upaya lain pemerintah harus impor beras untuk menutupi kekurangan stok. Namun, keputusan impor beras tidak seperti membalikan tangan. Mendag Enggartiasto mengaku sempat berdebat dengan pemangku kepentingan lainnya untuk mengambil keputusan impor.

Ditantang Kritik Anies Baswedan yang Menjual Saham PT. Delta, Ratna Sarumpaet: Aku Setuju Sama Dia

Namun, menurut Mendag kebijakan impor memang harus cepat dilakukan, karena beras merupakan komoditi utama yang harus dijaga kestabilan harganya.

"Political risk-nya terlalu beras, kalau supply beras kurang. Saya lakukan impor beras, jenis beras yang diimpor adalah yang tidak ditanam di Indnesia. Masuk dalam kategori beras khusus," tutur dia

"Kita minta beras khusus ini masuk ke pasar dengan harga beras medium. Saya impor 500.000 ton, dan yang kita tugaskan adalah PPI BUMN,"pungkasnya. (TribunWow.com/Woro Seto)

Sindir Fahri Hamzah dan Fadi Zon, Ruhut Sitompul: Baru Sadar Mereka Anak 16 Tahun

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Dipo AlamRustam IbrahimBulog
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved