Kasus Terorisme
TNI Dilibatkan Untuk Memberantas Terorisme, Mahfud MD: itu Menyangkut Keamanan karena Kriminal Berat
Mantan Ketua MK, Mahfud MD memberikan pandangannya terkait keterlibatan TNI dalam memberantas terorisme.
Penulis: Woro Seto
Editor: Woro Seto
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua MK, Mahfud MD memberikan pandangannya terkait keterlibatan TNI dalam memberantas terorisme.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @mohmahfudmd yang ia unggah pada Selasa (22/5/2018).
Diketahui Presiden Jokowi sebelumnya membenarkan bahwa saat ini pemerintah dalam proses mengaktifkan kembali Koopsusgab TNI.
Hal itu diungkapkan dalam pidatonya di acara buka puasa bersama para menteri Kabinet Kerja dan pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/5/2018).
"Pemerintah saat ini di dalam proses membentuk Koopsusgab TNI yang berasal dari Kopassus, Marinir, dan Paskhas," ujar Jokowi.
Presiden menegaskan bahwa pengaktifan kembali Koopsusgab TNI itu demi memberikan rasa aman bagi seluruh rakyat Indonesia dari para pelaku teror.
• Geram, Zulkifli Hasan: Gara-gara Menag, Kerja Keras Jokowi Selama 1 Tahun Sirna, Kasihan Presiden
Meski demikian, Jokowi menegaskan Koopsusgab TNI itu nantinya baru turun tangan dalam situasi kegentingan tertentu.
"Ini dengan catatan, itu dilakukan (Koopsusgab TNI diturunkan) apabila situasi sudah di luar kapasitas Polri. Artinya preventif jauh lebih penting dari represif," ujar Jokowi yang dilansir dari Kompas.com.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko TNI hanya akan turun tangan dalam menangani situasi mendesak yang tak bisa lagi ditangani oleh kepolisian.
Nantinya, menurut Moeldoko, Koopsusgab TNI baru akan bekerja apabila ada permintaan dari Kapolri.
"Kapolri minta, (kami) mainkan,"kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/5/2018).
• Zulkifli Hasan Ungkap Kerja Menteri Agama yang tak Beres Bertahun-tahun, Bikin Karni Ilyas Terkejut
Mantan Panglima TNI ini memastikan, pembentukan Koopsusgab tak akan menjadi teror baru bagi masyarakat.
Koopsusgab TNI yang terdiri dari gabungan pasukan elite dari tiga matra ini juga tidak akan mengambil alih tugas Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri.
"Pasukan ini justru bisa digunakan untuk membantu kepolisian di dalam hal yang bersifat khusus, penanganan teroris adalah hala yang bersifat khusus.
Nah bekerjanya bagaimana? Kepolisian yang paham mau diapain, tergantung dari keinginan polisi," kata Moeldoko.