Kemendag Keluarkan Izin Impor Beras hingga Tuai Banyak Kritik, Berikut 4 Faktanya
Izin impor beras sebanyak 500.000 ton dari Kemendag untuk menguatkan stok pemerintah dan stablisasi harga masih menuai pro dan kontra.
Penulis: Rekarinta Vintoko
Editor: Rekarinta Vintoko
Namun dirinya enggan memberikan tanggapan mengenai kebijakan impor beras.
Amran menambahkan, saat ini suplai beras yang ada justru meningkat.
Dia menyebut bahwa saat ini suplai beras di Pasar Induk Cipinang ada 41.000 ton atau meningkat dari jumlah sebelumnya yang hanya 15.000 ton.
"Stok pangan sekali lagi saya sampaikan ke masyarakat indonesia bahwa saat ini lebih dari cukup. Kami sudah siapkan stok itu sekitar 20 persen sampai 30 persen dari normal untuk bulan Ramadan," kata Amran seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (21/5/2018).
• Reaksi Gerindra saat Hubungan Bisnis Adik Prabowo Subianto dengan Pendukung Zionis Dipertanyakan
"Kemudian harganya yang tinggi itu jadi pertanyaan kami juga. Makanya kami imbau pedagang jangan menaikkan harga di bulan Ramadan," sambung dia.
4. Perlu Pengawasan
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan masalah pengawasan distribusi pangan perlu menjadi perhatian.
Agung mengakui, distribusi pangan yang terlalu panjang, menyebabkan harga bisa mahal.
Untuk itu, pemerintah sudah jauh-jauh hari melakukan koordinasi untuk mengantisipasi masalah yg akan muncul.
"Negara kita ini sangat luas, dan sebagai negara kepulauan masalah distribusi bahan pangan harus diperhatikan, karena tidak semua daerah merupakan daerah sentra produksi pangan," kata Agung, Kamis (17/5/2018). (TribunWow.com/Rekarinta Vintoko)