Breaking News:

Bom di Surabaya

Teroris di Probolinggo Adalah Seorang Guru PNS, Kepala Sekolah Beberkan Fakta Kesehariannya

Dia merupakan guru Bahasa Inggris di SMKN 1 Kotaanyar, Kota Probolinggo sejak 2009.

Editor: Fachri Sakti Nugroho
surya/galih lintartika
HSA saat diamankan polisi, dan rumah HSA yang cenderung sepi saat dirinya diamankan polisi. 

"Saya tidak tahu maksud dan tujuannya apa, kok anak sekecil itu diajari memanah dan menembak sejak dini. Begitu tahu, ajarannya seperti itu, saya minta anak saya untuk tidak belajar kesana lagi," tambahnya.

Dengan kondisi ini, Sukirno merasa prihatin. Ia tidak menyangka, sosok pendidik yang juga ternyata bisa terlibat dalam pemahaman agama yang salah.

"Semoga kalau memang dia benar terlibat mendapatkan hukuman yang berat. Tapi, jika memang tidak terlibat, dia segera mendapatkan haknya untuk bebas. Selama ini, dia memang tidak pernah bergaul dengan tetangga," jelas Sukirno.

Rencana aksi

Saat ditangkap oleh Densus 88, para terduga teroris ternyata sudah menyiapkan sejumlah rencana aksi.

Hal itu diperkuat dengan menguatnya dugaan keterlibatan tiga orang ini dalam jaringan terorisme yang meledakkan tiga bom di tiga gereja di Surabaya.

Kapolres Kota Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, dari informasi awal, mereka sudah menyusun rencana untuk melakukan teror.

Namun, belum selesai menyusun aksi teror, mereka ditangkap lebih dulu.

Dia menjelaskan, semua penyelidikan dan pemeriksaan ketiganya akan dilakukan Densus 88 Antiteror di Mabes Polri. Semua kewenangan ada di sana. Namun, ia sedikit membeberkan siapa ketiga orang terduga teroris yang menghebohkan Kota Probolinggo.

"Mereka saling kenal, bukan saudara. Mereka berkenalan sudah beberapa tahun lalu, dan mereka sudah seperti saudara dengan misi dan tujuan yang sama," katanya.

Peran ketiga terduga teroris

Kapolres Kota Probolinggo, AKBP Alfian Nurrizal menjelaskan, tiga terduga teroris yang diamankan merupakan pengantin atau ikhwan amaliah.

Ikhwan amaliah ini merupakan posisi atau jabatan yang disiapkan untuk melakukan aksi teror.

Sedangkan HSA, tambah Kapolres, menjabat sebagai amir jemaah atau istilah lain untuk sebutan pimpinan gerakan kelompok radikal tersebut.

"Sebelum ditangkap, HSA sudah menyiapkan MF dan IS untuk menjadi pengantin bom bunuh diri. HSA sudah menyiapkan segala strategi aksi untuk mengatur teknisnya peledakannya," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Tags:
TerorisProbolinggoBom Surabaya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved