Bom di Surabaya
Teroris di Probolinggo Adalah Seorang Guru PNS, Kepala Sekolah Beberkan Fakta Kesehariannya
Dia merupakan guru Bahasa Inggris di SMKN 1 Kotaanyar, Kota Probolinggo sejak 2009.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Penangkapan tersebut terjadi di Perumahan Sumber Taman Indah, Kecamatan Wonosasih, Kota Probolinggo, Kamis (16/5/2018) dini hari.
Dalam penangkapan tersebut Densus 88 Antiteror berhasil menangkap tiga orang terduga teroris.
Mereka adalah HSA, MF dan IS. Mereka diamankan paska diduga kuat terlibat dalam kasus teror bom di tiga gereja di Surabaya.
Berikut ini fakta-fakta penangkapan tersebut.
Terduga teroris seorang PNS
Satu dari tiga terduga teroris yang diamankan di Perum Sumber Taman Indah, Kelurahan Sumbertamanan, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Terduga teroris berinisial HSA tersebut merupakan guru Bahasa Inggris di SMKN 1 Kotaanyar Kota Probolinggo.
Di sekolah, dia dikenal sebagai sosok pendiam dan disiplin dalam memberikan pelajaran ke siswa-siswinya.
HSA juga dikenal sebagai sosok yang pendiam di lingkungan rumahnya.
Namun, meski pendiam, HSA dikenal sebagai sosok yang murah dan baik hati. Ia tidak sungkan untuk berbagi.
Belajar memanah dan menembak
Di lingkungan sekitar rumahnya, HSA memberikan pendidikan secara gratis ke anak-anak yang belum beruntung mendapatkan pendidikan.
Namun, kata Sukirno, salah satu tetangga HSA menyebutkan, lama-kelamaan apa yang diberikan HSA ke anak-anak ini sedikit berbeda dari kebanyakan.
"Tidak selayaknya apa yang diberikan seorang guru ke muridnya. Pelajaran yang diberikan itu bukan membaca, menghitung, atau bahasa inggris sesuai dengan kemampuannya. Tapi pelajaran yang diberikan ini berbeda dengan pelajaran biasanya," ujar dia.
Dikatakan Sukirno, di tangan HSA, anak-anak yang mayoritas usianya masih di bawah 10 tahun diajari untuk memanah, dan menembak menggunakan senapan angin.