Bom di Surabaya
Bom Surabaya Dikaitkan dengan JAD, Mantan Napiter: Black Widow (Wanita) Bisa Picu Serangan Besar
Pihak kepolisian mengatakan jika rangkaian bom di Surabaya melibatkan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), berikut fakta-fakta tentangnya!
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Zainal mengaku jika selama membesuk, Aman selalu memberikan kajian.
"Beliau setiap bertemu memberikan tausiyah, tetapi dalam penjelasannya kadang-kadang menjawab pertanyaan yang kami ajukan," imbuhnya.
Zainal Anshori sendiri divonis 7 tahun penjara oleh mejelis hakim PN Jakarta Timur Februari lalu,
Zainal Anshori divonis lantaran terlibat dalam penyelundupan senjata api dari Filipina.
Senjata-senjata itu kemudian dipakai dalam aksi teror bom Thamrin.
• Mahfud MD: Keselamatan Rakyat Adalah Hukum Tertinggi, Lebih Tinggi dari UU dan UUD
Target
Selama ini, JAD dikenal mentargetkan polisi sebagai sasaran serangan teror mereka.
JAD dianggap bertanggung jawab aats sejumlah aksi teror di Indonesia.
Diantaranya bom Thamrin, bom Polres Surakarta, penyerangan penyerangan Mapolres Banyumas, bom panci di Cicendo Bandung, baku tembak di Tuban, Jawa Timur, hingga bom di Gereja Oikumene Samarinda.
Instruksi ISIS
Terkait peristiwa bom di Surabaya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan jika motifnya adalah instruksi dari ISIS.
ISIS saat ini dinilai terdesak keberdaannya oleh sejumlah negara besar, seperti Amerika Serikat dan Rusia.
ISIS disinyalir memerintahkan seluruh jaringannya di berbagai negara, termasuk di Indonesia untuk bergerak dan melakukan aksi teror.
Balas Dendam
Selain instruksi dari ISIS, rentetan aksi pengeboman di Surabaya ini juga dilatarbelakangi oleh amarah dan balas dendam.