Bom di Surabaya
Bom Surabaya Dikaitkan dengan JAD, Mantan Napiter: Black Widow (Wanita) Bisa Picu Serangan Besar
Pihak kepolisian mengatakan jika rangkaian bom di Surabaya melibatkan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), berikut fakta-fakta tentangnya!
Penulis: Lailatun Niqmah
Editor: Lailatun Niqmah
Hal tersebut lantaran, para pentolannya mendekam di dalam penjara.
Tito Karnavian menuturkan, jika aksi ini dimulai dari serangan di Mako Brimob Kelapa Dua beberapa waktu lalu.
Tito menuturkan jika motif penyerangan bukan hanya soal makanan, tapi mereka telah memendam amarah sebelumnya.
"Jadi penyebab kerusuhan di Mako Brimob bukan sekadar soal makanan. Mereka sudah memendam kemarahan," kata Tito di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Minggu (13/5/2018) sore.
• Beredar Isu Terorisme Pacsa Serangan Bom di Surabaya, Simak! Berikut Info yang Benar dan yang Hoax
Kesaksian Mantan Napiter, Sofyan Tsauri
Ada Transfer Teknologi dari Sel Jaringan Lama
Sofyan Tsauri menuturkan jika ada transfer teknologi dari sel lama ke sel-sel jaringan yang baru.
Hal ini dapat dilihat dari ledakan yang muncul, di mana bom yang meledak lebih dahsyat.
Adanya transfer teknologi juga tampak dari perubahan pola target mereka.
Jika sebelumnya mereka menargetkan aparat kepolisian, kini berganti juga menjadi rumah ibadah.
"Ini agak aneh, dapat disimpulkan, dalam jaringan mereka, yang mana lebih jelas kekafirannya, dan yang lebih bahaya kerusakannya, itu yang sering mereka pakai dalilnya," ucap Sofyan, dikutip Metro TV, Minggu (13/5/2018).
Logistik
Sofyan menyatakan jika dana yang didapat tidak terlalu mahal, terutama untuk bom bunuh diri ini.
Terlebih lantaran mereka juga cukup berpengalaman.
Libatkan Wanita (Black Widow) dan Anak-anak