Bom di Surabaya
6 Fakta Firman Halim, Anak Pelaku Bom di Gereja, Pernah jadi Ketua OSIS, Cerdas dan Gemar Menolong
Ironis ketika diketahui bahwa satu di antara anak yang menjadi pelaku peledakan bom tersebut adalah seorang anak cerdas dan berjiwa kepemimpinan.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho
Editor: Fachri Sakti Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Pelaku peledakan bom di tiga Gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) adalah satu keluarga.
Mereka terdiri dari ayah, ibu dan empat anak.
Semua pelaku dinyatakan meninggal dalam insiden bom bunuh diri tersebut.
Aksi terorisme yang terjadi ini tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.
• Inilah 4 Pahlawan yang Rela Pertaruhkan Nyawa demi Selamatkan Banyak Jiwa dalam Insiden Bom Surabaya
Apalagi anak-anak dilibatkan dalam aksi keji tersebut.
Semakin ironis ketika diketahui bahwa satu di antara anak yang menjadi pelaku peledakan bom tersebut adalah seorang anak cerdas dan memiliki kepemimpinan yang baik.
Berikut ini fakta dari Firman Halim, pelaku peledakan bom yang dikenal cerdas di sekolah.
• Terkena Bom & Terlempar Setinggi 3 Meter, Begini Kondisi Anak Pelaku yang Diselamatkan Polisi
1. Ketua OSIS
Tak hanya cerdas, Firman Halim yang merupakan anak kedua dari pasangan Dita Suprianto an Puji Kuswati ini juga pernah menjabat sebagai Ketua OSIS di sekolahnya.
Ia dipercaya mengemban jabatan tersebut karena dikenal memiliki kepemimpinan yang baik dan bertanggungjawab.
Hal itu diungkapkan oleh Ida, wali kelas Firman Halim di satu sekolah swasta di Surabaya, Senin (14/5/2018).
"Firman pernah menjadi Ketua Osis saat kelas dua, anaknya disiplin dan tanggung jawab," ujar Ida, Senin (14/5/2018).
2. Peringkat 2
Selain berjiwa kepemimpinan yang tinggi, Firman Halim juga dikenal sebagai sosok yang cerdas.
Di sekolah, Firman selalu masuk dalam 3 besar rangking di kelasnya.
"Seringnya rangking 2 kalau di kelas," jelasnya.
3. Tak suka Matematika
Ida juga mengungkapkan jika anak didiknya tersebut tidak menyukai pelajaran Matematika.
4. Suka Biologi
Meski tak suka pelajaran Matematika, Firman Halim sangat antusias dengan pelajaran Biologi.
Di setiap ujiannya, nilai yang paling mencolok adalah pada nilai IPA.
Namun, meskipun Firman tak menyukai Matematika, tapi di setiap ujiannya nilai Matematika Firman tak pernah jelek.
"Memang dia gak suka Matematika juga Kesenian, tapi kalau IPA terutama Biologi atau Bahasa Inggris dia Suka," ungkap Ida sambil mengusap air matanya.
Sampai sekarang, Ida mengaku masih shock dan tak percaya kalau murid kelasnya sudah meninggal dunia.
"Saya sampai sekarang masih nyangka ini bohong," jelasnya.
• Kisah AKBP Roni Faisal Selamatkan Anak Pelaku Bom Polrestabes Surabaya: Ini Naluri Saya Sebagai Ayah
5. Baik dan suka membantu
Selain jago dalam pelajaran, Firman Halim juga dikenal gemar membantu teman.
"Saya mengenal Firman tipikal anak yang baik, ringan tangan, semua temannya mengenal Firman seperti itu," ungkap Ida.
Sebagai wali kelasnya, di sekolah, Firman tergolong anak yang rajin, disiplin, dan tak pernah melakukan pelanggaran.
Hal itu dibuktikan dari tidak adanya panggilan untuk orangtua Firman.
"Kalau dia nakal pasti orangtuanya sering dipanggil. Kebetulan di sekolah ada kegiatan salat duha, zuhur, dan asar berjamaah, ia rutin tanpa disuruh," jelasnya.
• Ahmad Faiz Mengaku Kenal Pelaku Bom & Beberkan Rahasia Radikalisme Dita Supriyanto 30 Tahun Silam
6. Ikut ekskul futsal dan silat
Firman Halim juga tercatat mengikuti beberapa ekstrakurikuler (ekskul) di sekolah.
Ekskul yang diikuti Firmasn Halim antara lain adalah futsal dan silat.
Namun karena saat ini Firman sudah kelas 3, maka ia jarang mengikuti ekskul tersebut.
"Kalau kelas tiga sudah tidak bisa ngambil, karena sibuk ujiannya," ungkap Ida sambil mengusap air matanya.
Ida sampai sekarang tak menyangka jika anak didiknya meninggal dunia.
"Padahal dia sudah menjalani Unas dan UASBM (Ujian Akhir Sekolah Berbasis Madrasah), satu bulan lagi Firman ikut wisuda," sesal Ida. (*)