7 Fakta Pengambilalihan Mako Brimob, Sempat Ada yang Menolak dan Nyalakan Bom
Berikut ini tujuh fakta pengambilalihan Mako Brimob Kelapa Dua pasca insiden yang tewaskan lima personil polisi.
Penulis: Bima Sandria Argasona
Editor: Bima Sandria Argasona
"Tidak ada negosiasi, tidak ada urusan kesepakatan, ini semua dilakukan dengan soft approach. Yang lain saya koreksi," imbuhnya.
2. Sempat Ada yang Menolak Menyerah.
Setelah melalukan proses pengambilalihan, total ada 155 narapidana yang menyerahkan diri.

Namun sebelum semuanya menyerahkan diri, ada 10 napi yang menolak untuk menyerahkan diri.
• Hasil La Liga: Sudah Pasti Jadi Jawara Liga Spanyol, Barcelona Tetap Tak Beri Ampun Villarreal
Karena penolakan dilakukan, akhirnya pihak kepolisian memutuskan untuk menyerbu napi yang belum menyerah.
"Aparat keamanan memberikan ultimatum, bukan negosiasi ya, tapi memberikan ultimatum bahwa kita akan melaksanakan serbuan," kata Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto dalam jumpa pers, Kamis (10/5/2018), dikutip dari Kompas.com.
Atas ultimatum tersebut, akhirnya 10 napi yang menolak menyerah akhirnya menyerah.
Sehinngga total 155 narapidana berhasil diamankan sebelum fajar.
3. Korban Jiwa
155 Narapidana dinyatakan telah menyerahkan diri, meski sebelumnya ada 10 narapidana yang menolak.
Dari operasi ini pihak kepolisian menjelaskan jika tidak ada korban jiwa dalam operasi ini.
Karena usaha yang dilakukan oleh pihak polisi menggunakan penanggiulangan lunak.
"Penanggulangan dengan pendekatan lunak sudah berhasil baik sampai finish, tidak ada (tahanan terorisme) korban jiwa. Semua menyerahkan diri dan dievakuasi baik," kata Syafruddin dalam konferensi pers di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, dikutip dari Kompas.com.
• Soal Insiden Mako Brimob, SBY: Setelah Tuntas, Yakin Polri Lakukan Evaluasi Secara Menyeluruh
4. Ada Kegiatan Perakitan Bom
Polisi menjelaskan jika selama 40 jam insiden tersebut sempat ada kegiatan merakit bom.
